Pernah Bekerja Tanpa Merasa Terhubung Dengan Pekerjaan? (Foto: Shutterstock)
Dream – Motivasi merupakan sesuatu yang menjebak. Tak peduli kamu seorang pengusaha, pelajar, orang tua, atau karyawan di perusahaan besar, motivasi acapkali datang di pertemuan atau malah “ datar”, tanpa direncanakan.
Dikutip dari Success, Selasa 18 Juni 2019, motivasi bisa mengalir dari dalam diri atau datang dari luar, seperti masukan dari bos. Motivasi membuat kita merasa terhubung dengan pekerjaan.
Bicara tentang motivasi intrinsik, jenis ini sulit didefinisikan. Secara alami, manusia tertarik pada penguasaan. Untuk mencapai tujuan, keinginan untuk mempelajari hal-hal baru tidak pernah berhenti tumbuh.
Tanpa motivasi ini, kamu tak bisa mengerjakan sesuatu dengan tuntas, termasuk bekerja.
Di sini kita perlu menggali sedikit lebih dalam. Mungkin proses belajar adalah sumber energi alami untuk kamu. Atau, kamu ingin peningkatan kontrol atas hidup, termasuk kontrol terhadap pekerjaan.
Berikut ini adalah tiga cara untuk “ memanggil” motivasi agar bisa menuntaskan pekerjaan.
1. Lampirkan Alasan
Mendapatkan motivasi tentang sebuah tugas bukan berarti kamu harus semangat 45 tentang hal itu. Terkadang kamu harus bertanya kepada diri sendiri. Mengapa tugas ini penting? Apa yang akan terjadi dalam hidup? Jawabannya bisa sederhana: saya takkan dipecat.
Motivasi yang satu ini masih samar-samar.
Motivasi menjawab kotak masuk pesan kantor yang penuh keluhan klien akan sangat berbeda dengan tujuan bangun jam 5 pagi agar bsia menghabiskan waktu dengan anak sebelum hari pertama sekolah.
2. Nilai Diri Apakah Merasa Tertekan
Pernahkah kamu memiliki tenggat waktu yang membayangimu pada proyek besar? Kamu pernah terbayang-bayang akan menghabiskan banyak waktu untuk tugas itu? Atau, takut gagal pada tugas yang akan gagal?
Sifat ini perlu kamu atasi. Kalau kesulitan memulai suatu proyek yang mendekati deadline, itu artinya kamu punya hubungan tak sehat dengan stres.
Sebuah studi tentang stres dari University of London, Inggris, menemukan stres bisa melepaskan dopamin—hormon perasaan bahagia, yang bisa memicu untuk melakukan sesuatu yang berulang. Kalau stresnya tidak terkendali, risikonya malah negatif, yaitu berpotensi terkena kanker dan penyakit jantung.
3. Gunakan Aturan 15 Menit
Saat bekerja, tak ada salahnya mengambil waktu untuk beristirahat. Gretchen Rubin dalam bukunya, “ Happier at Home: Kiss More, Jump More, Abandon A Project” menyarankan kamu untuk bekerja selama 15 menit tanpa gangguan. Lalu, berhentilah selama 15 menit.
Jangan biarkan kamu bekerja lebih lama. Lakukan ini setiap hari selama seminggu dan tandai kemajuanmu.
Advertisement
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
Potret Luna Maya dan Cinta Laura Jadi Artis Bollywood, Hits Banget!
Cara Cek Penerima Bansos BLT Oktober-November 2025 Rp900 Ribu
Diterpa Isu Cerai, Ini Perjalanan Cinta Raisa dan Hamish Daud
AMSI Ungkap Ancaman Besar Artificial Intelligence Pada Eksistensi Media