Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati.
Dream – Nama Sri Mulyani Indrawati cukup familiar di telinga masyarakat. Wanita ini juga dikenal sebagai seorang wanita pemimpin global.
Perjalanan Sri Mulyani tak diraih dengan mudah. Butuh waktu dan pengalaman hingga sampai di posisinya saat ini. Di ajang “ Eminent speakers Forum: Perspective on Becoming A Global Leader” yang digelar oleh Asian Development Bank di Manila, Filipina, pada 5 April 2017, Sri Mulyani menceritakan kisah perjuangannya selama ini.
Di depan forum, Sri Mulyani mengatakan setiap keputusan karier yang dibuat, membentuk dua hal di dalam dirinya: sikap profesonal dan jiwa kepemimpinan.
“ Saya menyadari bahwa setiap langkah dalam karier saya membentuk profesionalisme dan jiwa kepemimpinan saya, juga tentu memberikan kontribusi dalam mengatasi masalah yang saya hadapi,” kata Sri Mulyani, dikutip dari akun Instagramnya, @smindrawati, Senin 10 April 2017.
Misalnya, kata dia, disertasi doktoral tentang respons yang berbeda untuk pajak untuk pria dan wanita di Indonesia, memberinya inspirasi kepada dia untuk memperkenalkan perempuan mendaftar mendaftar terpisah dari suami untuk mengajukan Nomor Pajak Wajib Pajak (NPWP).
Sri Mulyani mengatakan, ketika berkarier di Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Universitas Indonesia, pekerjaannya merancangan kuesioner, survei, memasukkan data statistik, lalu menganalisisnya. Pekerjaannya ini membantunya untuk membangun cara berpikir sistematis dan menggunakan data dan fakta dalam merumuskan kebijakan.
“ Di LPEM, saya pertama kali belajar bagaimana mengelola anggaran dan aset, serta sumber daya manusia,” kata dia.
Eks direktur perencanaan Bank Dunia ini juga membeberkan pengalamannya ketika menjadi Menteri Perencanaan Pembangunan/Kepala Bappenas dan USAID. Ketika menjadi Kepala Bappenas, Sri Mulyani menangani tsunami di Aceh. Saat itulah, dia mendapatkan suatu pelajaran hidup: niat baik saja tidak cukup untuk menjadi seorang pemimpin.
“ Dibutuhkan kepemimpinan yang kuat dan keterampilan berorganisasi untuk menerjemahkan kehendak rakyat sehingga dapat memberikan hasil yang nyata bagi mereka yang membutuhkannya,” kata dia.
Ada juga pengalaman dia berkarier di International Monetery Fund (IMF) yang memberikan pengalaman bagaimna bekerja dengan lembaga-lembaga global dan multilateral. Pengalamannya di IMF diakui sangat membantu saat menjadi menteri keuangan.
“ Demikian juga sebaliknya, pengalaman saya sebagai menteri keuangan membantu saya dalam melakukan reformasi dan mengelola Bank Dunia,” kata dia.
Advertisement
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya