Cerita Wanita Beli Air Es 'Sultan', Harganya Lebih Mahal Dari Kopi Dan Teh (Foto: Facebook/Kong Mala)
Dream - Seorang wanita terkejut ketika berkunjung ke sebuah warung di Singapura dan membeli air es, harganya ternyata lebih mahal dari kopi ataupun teh.
Pengalaman itu dialami Kong MaLa. Dia menceritakannya melalui unggahan Facebook. Dia membeli satu air es yang disajikan dalam gelas palstik di Amoy Street Food Center pada pukul 13.30 waktu setempat. Kong memperkirakan harganya akan kurang dari 50 sen.
" Sebelum Covid-19, sebagian besar tempat membebankan (air) mulai dari 30 sen, hingga 40 sen hingga 50 sen," katanya.
Namun ternyata berbeda, dia sangat terkejut ketika penjual minuman memberikan uang kembalian sebesar 60 sen, setelah dia membayar dengan uang kertas S$2 atau sekitar Rp22 ribu. Dia menghitung air es seharga S$1,40 atau sekitar Rp15 ribu.
" Itu $1,40 untuk air es dan itu lebih mahal daripada membeli air mineral, kopi atau teh," keluhnya.

Dalam kolom komentar, beberapa netizen yang setuju dengan Kong bahwa air es itu mahal. Ada yang berteori bahwa warung tersebut mungkin memanfaatkan cuaca panas untuk menaikkan harga.
Namun netizen lain merasa penjual minuman itu mungkin memberikan kembalian yang salah. Yang lain menambahkan bahwa beberapa kios minuman mengenakan biaya 60 sen hingga satu dolar untuk air minum.
Menilik pada ulasan Google, warung tersebut memiliki peringkat bintang 4,8 dengan total 13 ulasan. Peringkat terendah adalah empat bintang.
Meskipun tidak satu pun dari ulasan itu yang menyebutkan harga air putih di warung tersebut, banyak yang memuji kopi dan teh jahe mereka.
Dua tahun lalu, seorang wanita juga menyebutkan bahwa harga teh di sana hanya S$1, sekitar Rp11 ribu.
Desember lalu, dalam cerita yang berbeda, seorang pria terkejut setelah dia ditagih 50 sen untuk air putih biasa.
Namun, pemilik kedai minuman berbagi cerita dari sisinya kepada Shin Min Daily News yang mengatakan mengatakan bahwa dia " terpaksa" menaikkan harga dari 40 sen menjadi 50 sen untuk mengikuti perkembangan zaman.
" Baru-baru ini, harga telah meningkat tajam dan semua orang tahu bahwa tagihan air dan listrik telah meningkat," kata pria berusia 60 tahun itu, seraya menambahkan bahwa ia juga harus memperhitungkan pembayaran layanan seperti merebus air dan mencuci gelas.
Sumber: Asia One
Dream - Beredar video di media sosial seorang guru di salah satu Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, merekam muridnya yang baru saja membeli air putih. Video ini diunggah akun Tiktok @efarista25.
Video ini menjadi sorotan sebab air putih yang dibeli oleh muridnya tidak dikemas seperti air mineral pada umumnya.
Jika biasanya air putih dijual dalam kemasan botol atau gelas, namun yang diminum oleh anak SD itu dalam wadah plastik bening yang diberikan sedotan.

Uniknya lagi, harga air yang sedang asyik diminum oleh anak berseragam pramuka itu terbilang cukup mahal.
Saat ditanya oleh sang guru berapa harga air putih biasa tanpa es yang sedang digenggamnya itu, ia menjawab bahwa harganya Rp5 ribu.

Kemudian, ia memberitahu gurunya kalau air minum itu ia beli di salah satu warung di kantin sekolahnya. Anak SD ini berkata, ia membeli air putih itu sebab air yang memiliki rasa telah habis.
“ Sio.. Anak cantik yg semangat e. Jadi anak sukses.” tulis keterangan videonya.
Usai diunggah, video ini pun viral di media sosial dan telah ditonton sebanyak lebih dari 5,9 juta kali. Tak hanya itu, video ini juga menuai berbagai tanggapan warganet di kolom komentarnya.
“ disini harga nya kayak gitu demo nya 1 abad 🤣,” tulis akun @abhju780.
“ buset ya allah😭 disini 5000 udah dape 5bungkus es jajus tejus marimas😭,” tulis akun @M̺B̺L̺ᵐᵃⁿʰʷᵃ di kolom komentar.
“ 5.000 gk ada rasanya kalau di tempat ku gratiss 🗿,” tulis akun @Squizd 🎟️.
“ ditempat ku 4k dapet segalon😭,” tulis akun @bukan chanyeol tapi chakra.
“ percepatan pembangunan jalan dipapua,,supaya ekonomi bisa merata.
salah satu pertanian harus ditingkatkan,” tulis akun @Sagala Lumban Parik.
Advertisement
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia

10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu

KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang

4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal

Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
