Seorang Wanita Sedang Becermin. (Foto: Shutterstock/Ilustrasi)
Dream – Sebuah cermin dilelang dengan harga fantastis. Seorang penawar harus siap dengan kantong berisi uang 10 ribu poundsterling atau sekitar Rp186,86 juta. Cemin itu ternyata bukan sembarang cermin.
Dikutip dari Mirror, Minggu 25 November 2018, cermin itu merupakan produk lawas. Usianya mencapai 110 tahun dan dipercaya “ dirasuki” oleh kapten kapal Titanic, Edward John Smith.
Smith meninggalkan cermin itu di meja rias rumahnya di Stoke on Trent, Inggris, setahun sebelum dia berlayar dengan pesiar nahas itu.

Pelayan kapten, Ethelwynne, ditawari untuk mengambil satu barang dari rumahnya setelah Smith tenggelam bersama Titanic. Katanya, barang itu menjadi kenang-kenangan dan pengganti upah.
Sekadar informasi, Titanic karam setelah menabrak gunung es pada 14 April 1912.
Pelayan malang ini mengaku ketakutan dan mengatakan kepada sanak familinya bahwa dia bisa melihat wajah Smith di cermin perak setiap peringatan tenggelamnya Titanic.

Cermin angker ini menjadi warisan keluarga Ethelwyne dan ditemukan di rumah almarhum di Wolverhampton. Kemudian, benda itu menjadi milik David Smith. Pria itu menyimpannya di lemari besi selama lima tahun terakhir.
Cermin itu juga datang dengan surat dari kakak ipar Ethelwynne, Hilda. Wanita ini mengalamatkan surat itu kepada seseorang bernama Ida.
“ Dia (Ethelwynne) selalu membuatku takut saat berkata melihat wajah Kapten Smith di “ hari ulang tahun” tenggelamnya Titanic,” tulis Hilda.

Pelelangan Richard Winterton mengatakan Kapten Smith mungkin menggunakan cermin itu sesaat sebelum meninggalkan rumah untuk mengambil kemudi Titanic.
" Bahkan, dengan satu kaki dengan kuat di darat dan di bawah sinar matahari sore yang cerah, ada sesuatu yang dunia lain tentang melihat bayangan kamu sendiri dalam objek seperti itu,” tulis Richard Winterton.(Sah)
Advertisement
Pria Ini Punya Sedotan Emas Seharga Rp233 Juta Buat Minum Teh Susu

Celetukan Angka 8 Prabowo Saat Bertemu Presiden Brasil

Paspor Malaysia Duduki Posisi 12 Terkuat di Dunia, Setara Amerika Serikat

Komunitas Rubasabu Bangun Budaya Membaca Sejak Dini

Kasus Influenza A di Indonesia Meningkat, Gejalanya Mirip Covid-19
