Curhat Vlogger Kesulitan Cari Duit dari Youtube

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Rabu, 7 Februari 2018 09:45
Curhat Vlogger Kesulitan Cari Duit dari Youtube
Kesulitan ini buntut dari video viral tentang orang yang bunuh diri.

Dream – Masih ingat video seorang Youtuber tentang jasad orang bunuh diri di hutan? gara-gara video itu, ada aturan baru bagi para video blogger (vlogger) menghasilkan uang dari konten buatan mereka.

Dikutip dari Next Shark, Rabu 7 Februari 2018, Google mengumumkan aturan baru monetisasi konten Youtube. Saluran baru harus punya 1.000 pelanggan dan 4 ribu jam waktu menonton dalam setahun.

Kalau syarat itu dipenuhi, saluran ini masuk daftar bisa diiklankan sebagai Youtube Partner Program (YPP). Untuk saluran yang telah ada, syarat baru ini berlaku 20 Februari 2018.

Awalnya, channel yang masuk kualifikasi iklan adalah saluran yang punya 10 ribu penonton. Aturan baru ini membuat Youtuber menjerit.

“ Ketika melihat e-mail ini, saya hancur,” kata seorang Youtuber berbasis di Los Angeles, Amerika Serikat, Michael Midnight.

Michael teringat dengan pengalaman pahit ketika bergabung di YPP pertama kalinya. Dia sulit mencapai target yang ditetapkan sehingga dicoret dari YPP.

“ Saat itu, saya merasa marah dan sedih,” kata dia.

Youtuber lainnya, Joe Jo, mengatakan banyak vlogger lebih mementingkan konten daripada viewer. Vlogger yang berkualitas akan sulit berbisnis dengan aturan yang ketat ini.

“ Aturan ini memang menyulitkan bagi pemula, tapi menurut saya sangat beralasan karena angka tidaklah cukup untuk memperlihatkan kontennya bernilai untuk masyarakat,” kata Joe.

Dia mengatakan aturan Youtube ini bijak untuk membuat vlogger membuat konten yang lebih bermutu. “ Dengan melihat banyaknya pengguna sekarang, kalau kreator serius, angka ini tidaklah susah dicapai,” kata Joe.

1 dari 1 halaman

Tanggapan Google

Tanggapan Google © Dream

Vice President of Engineering Google, Paul Muret, mengatakan pihaknya mengambil kelayakan iklan dari keterlibatan pemirsa dan perilaku pencipta.

Kalau saluran berulang-ulang melanggar ketentuan, Youtube tak akan segan menghapus channel terkait.

“ Kami akan terus memonitor, misalnya spam, reaksi komunitas, dan bendera merah untuk memastikan Youtuber sejalan dengan aturan kami,” kata Muret. 

(Sah)

 

Beri Komentar