H&M (Shutterstock)
Dream - Satu lagi perusahaan dunia yang memutuskan untuk mengurangi karyawan melalui pemutusan hubungan kerja alias PHK. Kali ini datang dari industri fashion, yakni Hennes & Mauritz AB (H&M) yang dikabarkan memangkas 1.500 pekerja dalam upaya penghematan biaya.
Perusahaan yang bermarkas di Stockholm dan kini beroperasi di lebih dari 28 negara itu sedang mengurangi biaya di tengah melemahnya permintaan konsumen.
Pada bulan September 2022, H&M telah merencakan penghematan dua miliar Swedia per tahun. Manajemen H&M mengatakan, biaya restrukturisasi sebesar 800 juta Swedia atau sekitar US$75,80 juta akan dianggarkan pada kuartal keempat.
" Program biaya dan efisiensi yang telah kami mulai melibatkan peninjauan organisasi kami dan kami sangat menyadari fakta bahwa kolega akan terpengaruh oleh hal ini," kata Chief Executive Helena Helmersson.
" Kami akan mendukung rekan-rekan kami dalam menemukan solusi terbaik untuk langkah mereka selanjutnya," tambahnya.
Sumber: The Economic Times
Dream - Setelah perusahaan platform, gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dari korporasi dunia mulai melanda korporasi teknologi. Raksasa pembuat komputer, HP Inc dilaporkan bakal menggelar PHK terhadap 4.000 hingga 6.000 karyawan selama tiga tahun ke depan.
Dilansir dari laman CNBC, Kamis, 24 November 2022, langkah PHK ditempuh menyusul penurunan penjualan komputer seiring pemulihan pandemi Covid-19. Berbeda ketika kondisi pandemi, banyak orang yang mengurangi pembelian komputer/laptop untuk menunjang aktivitas bekerja dari rumah.
Dalam pernyataan resminya, HP mengatakan dalam bahwa " Rencana Transformasi Siap Masa Depan" perlu menghasilkan penghematan tahunan hingga sebesar US$1,4 miliar (Rp 21,9 triliun) atau lebih dalam tiga tahun ke depan, dengan biaya sekitar US$1 miliar (Rp15,6 triliun )termasuk restrukturisasi.
Dari US$1 miliar itu, US$600 juta akan masuk pada tahun fiskal 2023, yang berakhir pada 31 Oktober 2023. Sisanya akan dibagi rata antara tahun fiskal 2024 dan 2025, jelas HP.
Per Oktober 2021, HP memiliki sekitar 51.000 karyawan. Ini bukan pertama kalinya perusahaan komputer asal Amerika Serikat itu melakukan PHK besar-besaran.
Diketahui, pada tahun 2019, HP mengumumkan akan memberhentikan antara 7.000 dan 9.000 karyawannya.
HP mengatakan bahwa pendapatannya di kuartal keempat yang berakhir pada 31 Oktober turun 0,8 persen year-on-year menjadi US$14,80 miliar.
Pendapatannya di segmen Personal Systems, yang mencakup PC, juga turun 13 persen menjadi US$10,3 miliar, karena unit turun 21 persen.
Pada kuartal sebelumnya, pendapatan Personal Systems HP telah menurun 3 persen, dan pendapatan di bagian percetakan turun 6 persen.
Dari sudut pandang profitabilitas, HP melaporkan bahwa margin operasi untuk segmen Sistem Personal menyusut menjadi 4,5 persen dari 6,9 persen pada kuartal sebelumnya.
Advertisement
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Trik Wajah Glowing dengan Bahan yang Ada di Dapur