Senang Temukan 'Harta Karun', Tak Sadar Bahaya Mengintai

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Kamis, 20 April 2017 09:15
Senang Temukan 'Harta Karun', Tak Sadar Bahaya Mengintai
Satu keluarga di Hubei begitu senang mendapat harta karun, yang ternyata menyimpan bahaya.

Dream – Seseorang tentu akan senang saat menemukan harta karun berupa peninggalan bersejarah zaman dulu. Alasannya, artefak memiliki nilai yang tinggi jika diuangkan. 

Tapi, ada juga penemu harta karun yang tidak sadar bahaya mengintai di balik harta karun temuannya.

Dikutip dari Shanghaiist, Kamis, 20 April 2017, sebuah keluarga di Kota Daye, Provinsi Hubei, Tiongkok, menemukan peninggalan kuno yang terkubur saat mereka merenovasi rumahnya. Artefak yang ditemukannya sangat berbeda dengan artefak yang lain, dengan bentuk sedikit modern.

Harta karun 1

Harta karun ini ditemukan di bawah rumah sebuah keluarga. (Foto: Shanghaiist)

Penemuan ini memang tidak mengherankan mengingat Kota Daye merupakan pusat peradaban zaman perunggu di Tiongkok, yaitu sejak Dinasti Zhou (1046-774 SM) dan Dinasti Song (960-1279).

 

1 dari 2 halaman

Jumlahnya Ratusan

Jumlahnya Ratusan © Dream

Berhubung daerah itu memang pusat peradaban, arkeolog menemukan ratusan terowongan tembaga bersama reruntuhan tungku besar. Penduduknya juga menemukan potongan-potongan barang perunggu selama bertahun-tahun.

Pemerintah setempat pun meminta penduduk desa untuk mengembalikan artefak yang mereka temukan ke pihak berwenang. Hal ini juga berlaku bagi keluarga yang menemukan barang perunggu saat memperbaiki rumah.

Keluarga tersebut sempat menolak, membuat pemerintah setempat memanggil polisi. Akhirnya, mereka mau menyerahkan 'harta karun' di bawah rumahnya.

 

2 dari 2 halaman

Ternyata Bom Bekas Perang Dunia

Ternyata Bom Bekas Perang Dunia © Dream

Setelah diselidiki polisi, keluarga itu kaget dengan penemuan mereka. Yang ditemukan di bawah rumahnya bukanlah barang perak artefak zaman dulu, melainkan bom. Untungnya tidak meledak.

Harta karun 2

Bayangkan jika semua bom ini meledak sekaligus? (Foto: Shanghaiist)

Usut punya usut, bom tersebut milik tentara Jepang selama Perang Dunia II.

Beri Komentar