Kerap Dicibir Suka Ngutang, Sri Mulyani: Anda Sudah Ketinggalan Kereta Jauh Banget!

Reporter : Okti Nur Alifia
Jumat, 21 Juli 2023 09:46
Kerap Dicibir Suka Ngutang, Sri Mulyani: Anda Sudah Ketinggalan Kereta Jauh Banget!
Menanggapi hal itu, bendahara negara ini mengatakan semua negara membutuhkan pembiayaan ekstra salah satunya dengan berhutang.

Dream - Sri Mulyani rupanya tidak ambil pusing dengan cibiran yang menyebutnya gemar berutang untuk membiayai proyek pemerintah. Menurut dia, semua negara butuh pinjaman luar negeri untuk menghadapi situasi ekonomi global yang kian tidak menentu.

" Kalau di ruangan ini Anda cuma bilang wah ini Bu Menteri Keuangan utang melulu, Anda udah ketinggalan kereta jauh banget! Karena sekarang itu we are taking about so many choices of instrument menghadapi tantangan yang makin kompleks," kata Sri Mulyani dalam acara Data and Economic (IDE) Conference 2023, dikutip dari Liputan6.com, Kamis 20 Juli 2023.

Kendati demikian, Menteri Keuangan itu memastikan bahwa pengelolaan utang dilakukan dengan baik. Dia memastikan dana dari utang itu dikeluola dengan penuh kehati-hatian. " Utang itu tidak berarti kita kemudian slopy atau ugal-ugalan, oleh karena itu kita harus hati-hati sekali," sebutnya.

1 dari 2 halaman

Utang pemerintah per April 2023 tercatat sebesar Rp7.849,89 triliun. Jumlah tersebut turun Rp28,19 triliun dari Maret 2023 yang tercatat sebesar Rp7.879,07 triliun. Dengan demikian, rasio utang pemerintah terhadap PDB sebesar 38,15 persen.

Catatan tersebut masih berada di bawah batas aman atau thresold rasio utang pemerintah yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, rasio utang maksimal 60 persen dari PDB dan defisit APBN maksimal 3 persen dari PDB.

Sri Mulyani Indrawati juga menungkap kesuksesan Indonesia berhasil pulih dari pandemi dalam acara G20.

2 dari 2 halaman

Paparan Sri Mulyani disambut positif oleh mereka, lantara ditengah situasi dunia yang pesimis ini dibutuhkan kisah inspiratif untuk memotivasi negara-negara lain untuk bangkit dari pandemi.

Sri Mulyani bercerita bahwa Indonesia mampu mengkonsolidasi fiskal hanya dalam waktu kurang dari 3 tahun, padahal UU nomor 2 tahun 2020 tentang penanganan pandemi memberikan waktu 3 tahun.

Meskipun dilakukan konsolidasi yang sangat cepat, namun kata Sri Mulyani ekonomi Indonesia masih dapat tumbuh di atas 5 persen selama 6 kuartal berturut-turut bahkan sudah di atas level sebelum pandemi.

" Defisit APBN yang tadinya tahun 2020 dibuka untuk bisa di atas 3 persen, yaitu 6,1 persen, kita end up dengan sekarang sudah turun di tahun 2022 dengan 2,38 persen. Ini adalah konsolidasi fiskal tercepat, jadi mereka di G20 menyebut 'it's good to hear a country still managing well and performing well, because we need that success story'," tutur Sri Mulyani.

Beri Komentar