Indeks Syariah Ditutup Menguat Lagi

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Senin, 11 September 2017 16:38
Indeks Syariah Ditutup Menguat Lagi
Setelah akhir pekan lalu transaksi perdagangan melonjak tajam, kali ini ISSI dan JII bergerak normal dan ditutup menguat.

Dream - Mengawali minggu kedua September 2017, indeks syariah bersinar cerah. Dua indeks syariah kompak menguat saat penutupan perdagangan harian Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin 11 September 2017.

Sentimen positif bursa saham global ikut mendorong pelaku pasar untuk kembali melantai. Kondisi itu didukung naiknya cadangan devisa Indonesia yang sudah jauh diatas US$ 100 juta. 

Dikutip dari data perdagangan Kiwoom, Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) menutup perdagangan dengan menguat 0,432 poin (0,23%) ke level 185,946. Dibuak menguat, ISSI memang sempat terseret ke level terendah di 185,418 poin dan berhasil menahan aksi jual jelang penutupan. 

Indeks keping biru syariah, Jakarta Islamic Index (JII) juga naik 0,545 poin (0,07%) ke level 746,939. Separuh emiten penghuni JII berhasil ditutup menguat. 

Transaksi perdagangan saham syariah di awal pekan ini kembali berlangsung normal usai akhir pekan lalu meningkt drastis setelah adanya aksi beli investor pada emiten PSTN. Dengan 44,12 juta saham yang berpindahtangan, nilai transaksi perdagangan saham kembali berjalan normal di level Rp 44 triliun. 

Aksi jual pemodal asing juga berkurang drastis dibandingkan kondisi normal. Nett sell asing pada saham syariah mencapai Rp 210 miliar. 

Sebagian besar indeks sektoral menutup perdagangan di zona hijau. Indeks pertanian dan properti menjadi motor utama perdagangan dengan meroket 1,39 persen dan 1,41 persen.

Sementara tiga indeks sektoral lainnya harus mengalami tekanan usai dilanda aksi jual. Ketiganya adalah indeks sektor perdagangan yang turun 0,16 persen, infrastruktur 0,16 persen, dan keuangan 0,03 persen.

Emiten-emiten bluechip syariah top gainer yang digemari investor adalah TPIA yang harga sahamnya naik Rp300, UNTR Rp250, AALI Rp150, SMGR Rp150, dan ASII Rp75.

Sebaliknya, yang menjadi top loser adalah LPPF yang harganya turun Rp350, UNVR Rp275, PGAS Rp95, INDF Rp50, dan ICBP Rp25.

Dari pasar uang, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS naik 9 poin (0,07%) ke level Rp13.175 per dolar AS.(Sah)

Beri Komentar