Erick Thohir Akan Merger Maskapai Garuda Indonesia, Citilink, dan Pelita Air, Kenapa?

Reporter : Okti Nur Alifia
Selasa, 22 Agustus 2023 19:46
Erick Thohir Akan Merger Maskapai Garuda Indonesia, Citilink, dan Pelita Air, Kenapa?
"Kita juga upayakan Pelita Air, Citilink, dan Garuda merger untuk menekan cost," kata Erick Thohir.

Dream - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, berencana melakukan penggabungan usaha (merger) tiga maskapai pelat marah Tanah Air, yakni Garuda Indonesia, Citilink, dan Pelita Air.

" Kita juga upayakan Pelita Air, Citilink, dan Garuda, merger untuk menekan cost," kata Erick dalam keterangannya, dikutip dari Merdeka.com, Selasa 22 Agustus 2023.

Alasan dari merger tersebut adalah bagian dari proses efisiensi untuk menekan biaya logistik. Bagi Erick, efisiensi di tubuh BUMN terus menjadi agenda utama pada perusahaan-perusahaan milik negara yang ia pimpin.

" Setelah melakukan rangkaian program efisiensi pada empat Pelindo," ungkap Erick.

1 dari 5 halaman

Indonesia Masih Kekurangan Pesawat karena Biaya Logistik

Erick mengungkapkan, Indonesia masih kekurangan sekitar 200 pesawat dalam bisnis penerbangan, salah satu penyebabnya karena mahalnya biaya logistik.

Perhitungan itu diperoleh dari perbandingan antara Amerika Serikat dan Indonesia. Di Amerika Serikat, terdapat 7.200 pesawat yang melayani rute domestik dengan pangsa pasar 300 juta populasi.

Di Negeri Paman Sam, rata-rata GDP (pendapatan per kapita) mencapai US$40.000. Sementara di Indonesia, dengan 280 juta penduduk memiliki GDP US$4.700.

" Itu berarti Indonesia membutuhkan 729 pesawat. Padahal sekarang, Indonesia baru memiliki 550 pesawat. Jadi perkara logistik kita belum sesuai," ujar Erick.

2 dari 5 halaman

Melalui rencana merger tersebut, dia berharap biaya logistik di Indonesia terus menurun. Sehingga semakin meningkatkan daya saing dunia bisnis dalam negeri.

" BUMN terus menekan logistic cost. Pelindo dari 4 (perusahaan) menjadi 1. Sebelumnya, logistic cost mencapai 23 persen, sekarang jadi 11 persen. Kita juga upayakan Pelita Air, Citilink, dan Garuda merger untuk menekan cost," ucap Erick.

3 dari 5 halaman

Erick Thohir Buka Suara Soal Pegawai BUMN Diduga Terlibat Terorisme

Dream - Menteri BUMN Erick Thohir buka suara terkait penangkapan DE, karyawan PT Kereta Api Indonesia, yang diduga terlibat dalam jaringan terorisme.

" Saya sudah buat statement keras bahwa terorisme itu adalah sesuatu hal yang tidak baik karena itu harus ditegakkan secara hukum," ujar Erick Thohir di Jakarta, Rabu 16 Agustus 2023.

Sebelumnya, manajemen KAI, termasuk Komisaris Utama KAI Said Aqil Siradj, telah menyatakan sikapnya terkait kasus ini. Secara singkat, KAI mendukung proses hukum dan tidak memberikan ruang bagi tindakan terorisme.

Erick pun mendukung sepenuhnya apa yang dilakukan KAI. Namun terkait pengetatan seleksi pegawai KAI, Erick hanya menyerahkan itu kepada manajemen perusahaan. " Tanya dirut sama komisarisnya," ujar Erick Thohir.

4 dari 5 halaman

Sementara itu, Anggota Komisi VI DPR, Achmad Baidowi, mengatakan Menteri BUMN Erick Thohir harus mengambil langkah preventif dan pembinaan terhadap jajaran BUMN agar tidak terpapar radikalisme.

" Atas dasar hal ini, harus menjadi perhatian bagi Kementerian BUMN untuk melakukan langkah preventif dan pembinaan terhadap jajaran pegawai BUMN, agar tidak terpapar radikalisme yang mengarah pada tindakan terorisme," kata Awiek.

Dengan adanya dugaan keterlibatan pegawai BUMN dalam tindak pidana terorisme tersebut, lanjutnya, membuka kesadaran bahwa aksi terorisme yang mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) masih ada.

" Bahwa aksi terorisme bisa memapar di lingkungan instansi milik Pemerintah yang seharusnya menjadi terdepan dalam membantu memerangi terorisme," tambahnya.

5 dari 5 halaman

Bukti Pegawai BUMN Masih Rawan

Bahkan, dengan ditangkapnya pegawai PT KAI berinisial DE tersebut seakan mengonfirmasi temuan sebuah lembaga beberapa waktu lalu bahwa tak sedikit pegawai di lingkungan BUMN sebagai teroris.

" Program deradikalisasi di lingkungan BUMN tidak berjalan maksimal," tegasnya.

Oleh karena itu, dia mengingatkan agar Menteri BUMN Erick Thohir harus lebih serius dalam memerhatikan persoalan menyangkut radikalisme di lingkungannya yang dapat menjadi cikal bakal tindak terorisme.

" Jangan sampai lingkungan BUMN dicap menjadi salah satu sarang tumbuhnya benih-benih terorisme. Jangan sampai ikut terlena dengan hiruk-pikuk politik menjelang 2024," kata Awiek

Sumber: Liputan6.com

Beri Komentar