Konsep Saja Tak Cukup Untuk Mendorong Industri Keuangan Syriah Di Indonesia. (Foto: Shutterstock)
Dream – Sejak 2016, terjadi pergeseran minat penduduk Indonesia terhadap konsep syariah semakin meningkat. Namun, tingkat penetrasi syariah di Indonesia masih rendah.
Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah, Erick Thohir, mengatakan, kondisi ini merupakan peluang emas bagi bagi institusi penyedia layanan syariah di Tanah Air.
“ Konsep syariah saja tidak cukup,” kata Erick dalam webinar “ Rabu Hijrah”, dikutip dari keterangan tertulis, Kamis 28 Januari 2021.
Dia mengatakan industri perlu mengemas konsep syariah secara syariah dan kualitas pelayanannya yang tinggi. Ditambah lagi, ada insititusi yang kuat untuk mendorong ekonomi syariah.
“ Oleh karena itu, kehadiran Bank Syariah Indonesia (BSI) diharapkan akan meningkatkan kapitalisasi dan kapabilitas perbankan syariah di Indonesia,” kata Erick.
Sekadar informasi, BSI menempati peringkat ke-8 di Indonesia. Bank syariah hasil merger ini ingin menjadi top 5 bank nasional dan top 10 bank syariah global. Bank itu menjadi bukti komitmen Kementerian BUMN atas keberpihakan terhadap ekonomi umat.
“ Dengan aset sebesar Rp200 triliun per Desember 2020, BSI akan membangun brand yang kuat dengan produk dan layanan syariah yang inovatif dan nasabah universal,” kata Direktur Utama BSI, Hery Gunardi.
Hery mengatakan BSI menawarkan produk yang inovatif, jaringan yang luas, SDM yang kompeten, sistem IT yang handal, serta permodalan yang kuat. Tak hanya itu, kata dia, bank syariah ini juga akan membangun sentra UMKM di kota dan kabupaten dan medistribusikan pembiayaan berbasis komunitas dan lingkunga masjid.
“ Serta penyaluran ke UMKM binaan Kementerian BUMN dan lembaga lainnya,” kata dia.
Sekretaris Jenderal PBNU, Helmy Faishal Zini, menyebut bank syariah itu bisa mendorong kesejahteraan ekonomi dan pemberdayaan ekonomi umat.
Sementara, Ketua PP Pemuda Muhammadiyah, Razikin Juraid, mengatakan, kehadiran BSI bisa memperkuat UMKM di Indonesia. Razikin optimistis Indonesia harus mampu menjadi poros praktik ekonomi syariah di dunia.
Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Ekonomi dan Daya Saing SetWapres, Ahmad Erani Yustika, mengingatkan Indonesia harus meningkatkan daya saing karena ada globalisasi. Jika tidak ada upaya ini, tantangan Indonesia akan semakin berat.
“ Oleh sebab itu, langkah pemerintah dalam melakukan aksi korporasi seperti merger ini harus memiliki agenda spesifik. Ketiga langkah tersebut adalah, aksi afirmasi untuk kepentingan penegakan demokrasi ekonomi, BSI sebagai agen dari aksi ekonomi, serta inovasi ekonomi,” kata dia.
Advertisement
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Selamatkan Kucing Uya Kuya Saat Aksi Penjarahan, Sherina Dipanggil Polisi
Rekam Jejak Profesional dan Birokrasi Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Pengganti Sri Mulyani Indrawati
Bahaya Duduk Terlalu Lama di Toilet, Wasir Hingga Gejala Kanker