Erick Thohir: Saya Tak Takut Diancam karena Hanya Loyal ke Presiden!

Reporter : Eko Huda S
Jumat, 19 Juni 2020 17:33
Erick Thohir: Saya Tak Takut Diancam karena Hanya Loyal ke Presiden!
Erick Thohir memastikan perombakan perusahaan negara dilakukan dengan perhitungan yang matang.

Dream - Erick Thohir mengaku tidak pernah takut dengan ancaman hanya gara-gara merombak perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Menteri BUMN itu memastikan perombakan perusahaan negara dilakukan dengan perhitungan yang matang.

" Saya tidak takut diancam-ancam, karena loyalitas saya jelas, saya loyalitas ke presiden, karena saya pembantu beliau," kata Erick Thohir, dikutip dari Liputan6.com, Jumat 19 Juni 2020.

Menurut Erick Thohir, ada sejumlah tahapan yang harus dilewati dalam proses pemilihan direksi dan komisaris pada perusahaan BUMN, seperti mengusung tata kelola perusahaan yang baik atau good corporate governance (GCG).

" Direksi dan komisaris harus GCG, harus berakhlak. Tapi di sini kita masukan digital leadership, global business safety, customer focus, building strategic partnership," papar dia.

1 dari 4 halaman

Erick juga melibatkan kementrian dan lembaga terkait dalam pemilihan direksi dan komisaris perusahaan BUMN. Dia mencontohkan perusahaan BUMN Karya yang terkait dengan Kementerian PUPR.

" Karena kan tidak mungkin BUMN karya tidak punya hubungan dengan pak (Menteri PUPR) Basuki, enggak mungkin. Nah ini yang kita coba pastikan," ucap dia.

Erick Thohor juga mendengarkan permintaan pasar dalam pemilihan pengurus baru perusahaan BUMN. " Karena apa? Kalau kita ingin bangun ekosistem yangg baik ya harus diterima pasar," tegas Erick Thohir.

2 dari 4 halaman

Erick Thohir 'Bunuh' 35 BUMN

Dream - Menteri Badan Usaha Milik Negara, Erick Thohir, terus membenahi institusi yang dipimpin. Langkah terbaru, Erick melakukan efisiensi dengan menyederhanakan jumlah BUMN.

Erick mengatakan, semula jumlah BUMN mencapai 142 perusahaan. Kini, BUMN yang masih beroperasi sebanyak 107 perusahaan akibat konsolidasi.

" Ini akan kita turunkan terus kalau bisa ke angka 80," kata Erick dalam rapat kerja dengan Komisi VI, disampaikan melalui keterangan tertulis diterima Dream.

Dia mengatakan pandemi Covid-19 menjadi momen tepat untuk merestrukturisasi dan memperkuat posisi BUMN, baik keuangan maupun industri. Konsolidasi perusahaan dijalankan terutama pada sektor farmasi dan asuransi.

3 dari 4 halaman

Bentuk Holding BUMN Farmasi dan Asuransi

Untuk sektor farmasi, Erick menggunakan skema holding. PT Bio Farma (Persero) ditetapkan sebagai induk perusahaan dengan anggota yaitu PT Kimia Farma Tbk dan PT Indofarma Tbk.

Selain untuk efisiensi, holding ini bertujuan memperkuat kemandirian industri dan meningkatkan ketersediaan produk kesehatan.

Sementara untuk sektor asuransi, PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero) atau (BPUI) didapuk menjadi perusahaan induk. Anggotanya yaitu PT Asuransi Jasa Raharja, PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo), PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) dan PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo).

Terbentuknya holding asuransi ini dilandasi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 20 Tahun 2020 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara ke Dalam Modal Saham PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI).

 

4 dari 4 halaman

Potensi Konsolidasi Besar

Erick menekankan ke depannya, efisiensi dan restrukturiasi BUMN terus ditingkatkan. Saat ini masih banyak BUMN yang memiliki lini bisnis yang sama dan berpotensi untuk dikonsolidasi.

" Bersama dengan Kementerian Keuangan, kami akan membuat Surat Keputusan Bersama (SKB) mengenai tata kerja pelaksanaan Tim Restrukturisasi BUMN. Saat ini, SKB sedang dikaji oleh Kementerian Keuangan. Selanjutnya kami juga akan berdiskusi dengan kementerian teknis terkait," kata dia.

Beri Komentar