Bank Muamalat Mengemas Kembali Produknya Dengan #AyoHijrah. (Foto: Dream.co.id/Ilman Nafian)
Dream – PT Bank Muamalat Tbk merilis produk teranyarnya, #AyoHijrah. Produk ini merupakan rebranding dari produk terdahulunya.
Salah satu produk yang dikemas ulang adalah tabungan iB Muamalat menjadi iB Hijrah.
Direktur Utama Bank Muamalat, Achmad K. Permana mengatakan, #AyoHijrah ini diluncurkan sebagai pelengkap kaum muslimin yang sudah atau berniat ingin berhijrah.
" Saat ini, tren berhijrah di kalangan muslim sangat besar. Mulai dari pakaian berhijrah, beribadah lebih baik dan seterusnya. Kami ingin memfasilitasi yang berniat berhijrah dari sisi keuangan," kata Permana di Jakarta, Senin 8 Oktober 2018.
Permana mengatakan, seorang Muslim yang ingin berhijrah tak hanya memperbaiki diri dari pakaian dan ibadah, tetapi juga dari sisi keuangan. Apakah sesuai dengan tuntutan agama atau tidak.
" Sudah bagus dari sisi ibadahnya dan kami ingin menjadi menyempurnakan dari ibadahnya, muamalahnya sehingga menjadi mahdoh," kata dia.
Dream – Ilham Habibie dan konsorsiumnya dikabarkan berminat menjadi investor PT Bank Muamalat Tbk. Meski kabar itu santer beredar, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menegaskan konsorsium belum mengajukan surat formal terkait rencana tersebut.
Ketua Dewan Komisaris OJK, Wimboh Santoso, mengizinkan siapa saja untuk mengajukan diri sebagai investor di bank syariah ini. Asalkan, harus memenuhi kaidah yang ditentukan.
“ Silakan siapa saja boleh propose. Siapa yang jadi lead konsorsium. Itu silakan, boleh. Tapi, harus propose kepada otoritas,” kata Wimboh di Jakarta, dikutip dari Liputan6.com, Kamis 4 Oktober 2018.
Menurut Wimboh, konsorsium harus menerangkan soal anggotanya dan rencana untuk menyuntikkan modal yang sebelumnya sudah mendapatkan persetujuan anggota.
Jika ingin memberikan dana segar ke Muamalat, Wimboh mengatakan setiap anggota dalam konsorsium harus melampirkan pemberian dana sebesar Rp4 triliun yang ditujukan dalam escrow account.
“ Dalam escrow account, itu nominalnya Rp4 triliun. Setelah ada escrow, baru berbicara. Baik yang jadi anggota, ketua konsorsium, harus kirim surat,” kata dia.
Wimboh mengimbau kepada pihak konsorsium untuk tak hanya melempar wacana investasi jika administrasi belum siap.
“ Kalau hanya bicara, silakan. Tapi surat formal kepada otoritas baru ada, baru siap, baru bicara serius,: kata dia.
(Sumber: Liputan6.com/Maulandy Rizky Bayu Kencana)
Dream - Ilham Habibie siap menyuntikkan dana ke Bank Muamalat. Komisaris PT Bank Muamalat Tbk itu membentuk konsorsium sebagai investor bank syariah ini.
Ilham memimpin konsorsium investor yang terdiri dari dirinya sendiri, Arifin Panigoro, Lynx Asia, dan SSG Capital.
Putra B.J. Habibie ini ingin mempertahankan keberadaan Bank Muamalat. Apalagi, bank ini merupakan bank syariah pertama di Indonesia.
“ Bank Muamalat sebagai bank pertama murni syariah yang memiliki nilai historis dan emosional bagi umat Islam di seluruh Indonesia. Oleh karena itu, kami berkomitmen untuk mempertahankan keberadaannya," kata Ilham di Jakarta, dikutip dari Liputan6.com, Kamis 4 Oktober 2018.
Dia mengatakan salah satu cara yang dilakukan oleh konsorsium adalah menyuntikkan dana segar melalui penerbitan saham baru (right issue).
Direktur Utama Bank Muamalat, Achmad K. Permana, mengatakan kepastian investor ini akan membantu bank syariah ini. Plus, akan membantu bisnis bank ke depannya.
Kehadiran Ilham dan konsorsium akan memberikan keyakinan bagi nasabah dan stakeholder Bank Muamalat.
Rencananya, pada 11 Oktober 2018, akan diadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Salah satu agendanya adalah right issue.
“ Ke depannya, perseroan optimis bahwa permodalan Bank Muamalat akan semakin kuat dan stabil, sehingga upaya perseroan untuk melakukan ekspansi pembiayaan dapat berjalan dengan baik,” kata Permana.
Juru Bicara Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Sekar Putih Djarot, mengatakan siapa pun boleh menjadi investor Bank Muamalat. Asal, dia memiliki kredibel dan dana segar.
Pernyataan ini disampaikan menanggapi kabar investor dalam rangka penambahan modal Bank Muamalat.
Investor tersebut harus menempatkan sejumlah uang dalam escrow account di Bank Muamalat sesuai kesepakatan dengan otoritas.
Terakhir, bank harus segera melakukan RUPS untuk menetapkan investor tersebut.
(Sumber: Liputan6.com/Bawono Yadika)
Advertisement
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Rekam Jejak Profesional dan Birokrasi Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Pengganti Sri Mulyani Indrawati
Bahaya Duduk Terlalu Lama di Toilet, Wasir Hingga Gejala Kanker
Prabowo Subianto Resmi Lantik 4 Menteri Baru Kabinet Merah Putih, Ini Daftarnya