Harpropnas Kembali Hadir, Tebar Promo KPR Hingga Cashback Rp300 Juta

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Kamis, 9 September 2021 15:48
Harpropnas Kembali Hadir, Tebar Promo KPR Hingga Cashback Rp300 Juta
Sejumlah pengembang ternama juga hadir memperkenalkan proyek properti yang sedang mereka kembangkan.

Dream – Masyarakat yang membutuhkan rumah sebagai hunian maupun investasi masih sangat besar. Dibandingkan produk investasi lain, properti memang menjadi pilihan aman karena sebagian besar memberikan keuntungan dari harga yang terus naik.

Memenuhi kebutuhan tersebut, 99 Group kembali menggelar pameran rumah virtual bertajuk “ Hari Properti Nasional (Harpropnas). Berbagai penawaran menarik diberikan untuk konsumen yang sedang membutuhkan properti. 

“ Harpropnas Festival 2021 menjadi bukti komitmen kami untuk terus memberikan inovasi untuk industri properti di Tanah Air,” kata CEO 99 Group, Chong Ming Hwee, dikutip dari keterangan tertulis, Kamis 9 September 2021.

Chong Ming Hwee menargetkan konsumen yang beragam, mulai dari pembeli rumah pertama hingga orang yang mencari rumah untuk investasi. Program ini berlangsung selama dunia hari mulai hari ini (9 September 2021) hingga besok (10 September 2021). Sejumlah pengembang besar juga akan ikut hadir seperti Sinarmas Land, Alam Sutera, Agung Podomoro Group, hingga South City dalam pameran yang menghadirkan 26 proyek ini.

“ Bergabungnya para developers terkemuka dengan project di berbagai daerah tentu menunjukkan antusiasme dan kepercayaan dari pebisnis properti kepada 99 Group sebagai property marketplace nomor satu di Indonesia,” kata VP of Marketing 99 Group Indonesia Bharat Buxani.

1 dari 6 halaman

Ada Promo Cashback Hingga Ratusan Juta Rupiah

Pameran itu memberikan penawaran-penawaran menarik dari developer. Para pengunjung yang telah mendaftar di www.harpropnas.com, bisa mendapatkan promo cashback hingga Rp300 juta, cicilan tanpa bunga, hingga bebas biaya BPHTP dan KPR.

Selain itu, ada hiburan seperti talk show, program berita property, stand up comedy, dan live music. Kuis berhadiah jutaan rupiah pun turut disertakan.

Ada juga acara lelang yang menawarkan pilihan produk berkualitas dari merek ternama. Pada acara lelang yang bertajuk HEBRING (Heboh Harga Miring), penonton bisa membawa pulang produk seperti kursi, jam, lemari, dan meja eksklusif dengan harga mulai Rp200 ribuan.

2 dari 6 halaman

Jangan Asal Murah, Ini 4 Tips Beli Tanah Buat Bangun Rumah yang Ramah Kantong

Dream – Selain rumah, banyak generasi milenial menginvestasikan uangnya dalam bentuk tanah. Mereka kebanyakan tertarik untuk buru-buru mengeluarkan simpanan dalam tabungan saat mendengar harga jual yang sangat murah.

 

 

Padahal berburu tanah sebagai simpanan, apalagi untuk segera dibangun rumah, bukan perkara mudah. Banyak pertimbangan harus dipikir masak-masak saat memutuskan membeli tanah di sebuah daerah kota satelit.

Ahli Properti dan Pembiayaan Pinhome, Vina Yenastri, mengatakan, hal pertama yang harus diperhatikan saat ingin berinvestasi tanah untuk properti adalah mengecek kondisi tanah. Pastikanlah kondisinya layak untuk mendirikan bangunan.

3 dari 6 halaman

Pastikan Jenis Tanah

Vina juga menyarankan mengetahui jenis tanah. Kalau ingin membangun rumah, sebaiknya menghindari lahan yang berdekatan dengan sungai, pabrik, dan jalur listrik bertekanan tinggi untuk mencegah risiko yang datang pada kemudian hari.

Misalnya, pabrik, dia tidak menyarankan membangun rumah di sekitar sini. Ada dua alasan, yaitu polusi udara dan pembuangan limbah berpotensi mencemari air di sekitarnya.

“ Jadi, ini akan mempengaruhi juga air yang akan masuk atau dipakai oleh kita,” kata Vina dalam webinar “ Bahas Tuntas Properti”, dikutip dari keterangan tertulis, Selasa 24 Agustus 2021.

4 dari 6 halaman

Harus Jelas

Faktor kedua, lanjut Vina, adalah tanah yang dibeli harus benar-benar jelas status dan peruntukan terbarunya. Jangan lupa juga memperhatikan rencana tata kota di wilayah tersebut.

“ Sebelum beli, pastikan juga untuk mengecek ke (Dinas) Tata Kota. (Apakah) tanah ini nantinya akan ada rencana pengembangan atau tidak dari Dinas Tata Kota dan juga peruntukannya berubah atau tidak. Jadi sebelum beli, benar-benar harus dicek di semua aspek,” kata dia.

Hal ketiga yang harus diperhatikan saat membeli tanah adalah memastikan keaslian sertifikatnya. Pastikan juga tanah yang dibeli bukan termasuk daerah zona hijau.

Kamu tentu tidak ingin membeli tanah yang tengah dalam sengketa. Apalagi jika sampai tertipu karena sertifikat yang ditunjukkan ternyata palsu. 

5 dari 6 halaman

Kalau Sudah Punya Tanah

Setelah empat tips membeli tanah yang aman tadi sudah kamu lakukan, kini waktunya memperhatian faktor lain untuk membangun properti di tanah tersebut. Pastikan kamu sudah mengecek perkiraan biaya pembangunan rumah di lokasi itu.

Prosedur membangun rumah sendiri memang memerlukan perhatian ekstra daripada beli dari developer. Pemilik tanah dituntut untuk lebih teliti dalam mengecek semua detail, mulai dari material yang digunakan hingga harus menyisihkan waktu untuk memantau pengerjaan, misalnya instalasi listrik, saluran air, dan jaringan telepon.

“ Kalau bangun rumah, kita harus memperhatikan detail-detail yang sangat penting. Mungkin ini tidak kepikiran atau baru dipikirkan belakangan. Padahal ini adalah hal yang sangat perlu dipikirkan di awal,” kata Vina.

Dia juga menyarankan pemilik lahan untuk mempersiapkan anggaran mulai dari bahan bangunan sampai perintilan yang biasanya sering luput dari perhitungan. “ Hal-hal semacam ini cukup lumayan menguras bujet,” kata Vina.

Dia juga mengingatkan untuk memantau proses pembangunannya, apakah sudah sesuai dengan keinginan si pemilik hajat atau belum.

6 dari 6 halaman

Siap-siap Over Bujet

Hal yang harus disadari saat membangun rumah secara mandiri adalah potensi bujet yang membengkak. Hal ini biasanya terjadi karena keputusan yang belum kuat untuk membangun rumah. Vina menganjurkan untuk menyisihkan dana pengeluaran tak terduga.

“ Penyebab over budget kadang disebabkan karena beberapa hal, salah satunya adalah persiapan yang tidak matang,” kata dia.

Hal yang biasanya sering terjadi adalah pemilik rumah mengubah desain yang sudah dipersiapkan dari awal. Keinginan untuk mengubah lagi bentuk rumah atau komponen-komponen tertentu dari rumah tersebut memang kerpa terjadi saat proses pembangunan dimulai.

“ Nah, hal-hal seperti ini yang kadang membuat kita mengeluarkan lebih banyak bujet,” kata dia.(Sah)

Beri Komentar