Krisis Energi Hantui Jerman, Siapkan Anggaran Darurat Sebesar APBN Indonesia

Reporter : Alfi Salima Puteri
Jumat, 30 September 2022 17:48
Krisis Energi Hantui Jerman, Siapkan Anggaran Darurat Sebesar APBN Indonesia
Jerman sedang mencoba untuk mengatasi lonjakan biaya gas dan listrik yang sebagian besar disebabkan oleh jatuhnya pasokan gas Rusia ke Eropa.

Dream - Indonesua bukan satu-satunya negara di dunia yang tengah menghadapi tekanan akibat kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Sejumlah negara besar dunia juga dibuat pusing dengan krisis energi sampai menyiapkan anggaran untuk menstabilkan perekonomiannya.

Salah satu negara maju tersebut adalah Jerman yang menyiapkan dana stabilisasi hingga 200 miliar euro atau sekitar Rp2.988 triliun. Dana tersebut dialokasikan untuk menstabilkan ekonomi selama masa krisis energi.

Melansir laman CNN Business, Jumat, 30 September 2022, dana tersebut bertujuan untuk membatasi harga gas, baik yang dipergunakan rumah tangga maupun bisnis.

Diketahui, sebagai pusat ekonomi terbesar di Eropa, Jerman sedang mencoba untuk mengatasi lonjakan biaya gas dan listrik yang sebagian besar disebabkan oleh jatuhnya pasokan gas Rusia ke Eropa.

Moskow menyalahkan masalah pasokan ini pada sanksi Barat yang mengikuti invasinya ke Ukraina pada Februari lalu.

“ Harga harus turun, jadi pemerintah akan melakukan apa saja. Untuk tujuan ini, kami sudah menyiapkan perisai pertahanan besar,” kata Kanselir Jerman, Olaf Scholz pada hari Kamis, 29 September 2022.

1 dari 2 halaman

Berdasarkan rencana yang akan berjalan hingga musim semi 2024, pemerintah akan memperkenalkan rem harga darurat pada gas, yang rinciannya akan diumumkan bulan depan.

Rencana darirat ini termasuk membatalkan retribusi gas yang direncanakan untuk membantu perusahaan yang berjuang dengan harga minyak mentan dunia di pasar spot yang tinggi.

Pengereman harga listrik juga sementara akan mensubsidi konsumsi pokok bagi masyarakat, perusahaan kecil dan menengah. Pajak penjualan gas juga akan turun tajam dari 19 persen menjadi 7 persen.

Paket tersebut akan dibiayai dengan pinjaman baru tahun ini, karena Berlin menggunakan penangguhan batas yang diabadikan secara konstitusional pada utang baru sebesar 0,35 persen dari produk domestik bruto.

Menteri Keuangan, Christian Lindner mengatakan dia ingin mematuhi batasan itu lagi tahun depan.

Meski mengalami krisis energi, Lindner mengatakan pada hari Kamis, 29 September 2022 bahwa keuangan publik negara itu tetap stabil.

2 dari 2 halaman

“ Kami tidak dapat mengatakannya dengan cara lain. Kami sedang dalam perang energi. Kami ingin secara jelas memisahkan pengeluaran krisis dari pengelolaan anggaran reguler kami. Kami ingin mengirimkan sinyal yang sangat jelas ke pasar modal,” kata Lindner.

Lindner juga mengatakan langkah tersebut akan bertindak sebagai rem inflasi, yang telah mencapai level tertinggi dalam lebih dari seperempat abad.

Harga konsumen naik hingga 10,9 persen pada tahun ini hingga September, menurut data sementara dari kantor statistik negara itu.

Jerman secara historis mengandalkan ekspor gas alam Rusia untuk bahan bakar rumah dan industri beratnya. Tetapi penurunan tajam dalam pengiriman gas Moskow sejak dimulainya perang, telah mendorong beberapa produsen Jerman alami krisis.

“ Serangan Rusia terhadap Ukraina dan krisis yang diakibatkannya pada pasar energi menyebabkan kemerosotan nyata dalam ekonomi Jerman,” ungkap Torsten Schmidt, kepala penelitian ekonomi di RWI, Leibniz Institute for Economic Research, dalam sebuah laporan yang ditulis bersama dengan tiga lembaga ekonomi top Jerman lainnya.

Laporan tersebut juga menyebutkan, PDB Jerman yang diperkirakan akan meningkat sebesar 1,4 persen tahun ini, kemungkinan akan turun sebesar 0,4 persen pada tahun 2023.

Beri Komentar