Dream - Di Timur Tengah, masyarakat tengah bersiap dengan kenaikan harga minyak bulan depan. Namun, ada beberapa negara justru mengalami penurunan harga minyak. Hal ini memberikan mereka kesempatan mengeluarkan uang lebih sedikit untuk dibelanjakan.
Di pasar China, Hungaria, dan Turki, harga minyak mengalami penurunan 2,2 persen hingga 3,2 persen.
Angka yang dikeluarkan GlobalPetrolPrice.com pada pekan ini menunjukkan penurunan harga tertinggi terjadi di China yaitu mencapai 3,2 persen. Hal ini karena China memangkas impor minyak yang kemudian dialihkan ke produksi dalam negeri. Dampaknya harga global pun jatuh.
Penurunan kedua terbesar adalah Hungaria yaitu sebesar 2,6 persen menjadi US$ 1,36 per liter. Begitu pun dengan konsumen di Turki yang merasakan penurunan harga minyak sebesar 2,3 persen menjadi US$ 1,69 per liter.
Di Montenegro harga turun 2,2 persen menjadi US$ 1,45 per liter. Sementara di Swiss harga minyak turun 2,1 persen menjadi US$ 1,63 per liter.
Namun, kenaikan harga terjadi di Timur Tengah karena adanya penghapusan subsidi bahan bakar. Namun, harganya masih menjadi yang termurah dibandingkan pasar Rusia, Amerika Serikat, Jerman, dan 150 negara lain.
Sebelumnya, harga BBM di Uni Emirat Arab merupakan termurah ke-15 di dunia. Namun, karena akan berlaku harga keekonomisan maka posisinya merosot ke peringkat 17. Harganya akan sedikit lebih mahal dibandingkan Bolivia (US$0,51 per liter) dan Malaysia (US$0,56 per liter).
Sementara, harga minyak di Indonesia tidak mengalami perubahan sedikitpun yaitu dengan harga jual Rp 9.800 per liter untuk BBM non-subsidi.
Advertisement
Paspor Malaysia Duduki Posisi 12 Terkuat di Dunia, Setara Amerika Serikat

Komunitas Rubasabu Bangun Budaya Membaca Sejak Dini

Kasus Influenza A di Indonesia Meningkat, Gejalanya Mirip Covid-19

Wanita 101 Tahun Kerja 6 Hari dalam Seminggu, Ini Rahasia Panjang Umurnya

Ada Komunitas Mau Nangis Aja di X, Isinya Curhatan Menyedihkan Warganet
