Dream - Investor pasar saham global telah mengalami serangkaian guncangan setelah muncul beberapa skandal dan manipulasi yang dilakukan oleh beberapa lembaga keuangan terbesar dan paling bergengsi di dunia. Tidak hanya menodai reputasi lembaga bersangkutan, tetapi juga menyoroti fakta bahwa harus ada alternatif yang lebih mendesak daripada sebelumnya.
Skandal terbaru melibatkan enam bank besar yang mengontrol sebagian besar dari transaksi dan mengelola investasi besar. Pengadilan AS dan Otoritas Pengawasan Keuangan Inggris baru-baru ini menghukum dan memberikan denda JPMorgan, Barclays, Citigroup dan Royal Bank of Scotland dengan total gabungan US$ 5,7 miliar karena memanipulasi nilai tukar asing dan mengeruk keuntungan besar-besaran dengan mengorbankan pihak lain.
Lembaga-lembaga yang bersangkutan telah mengakui semua pelanggaran tersebut. Harus dicatat bahwa denda lainnya dengan total lebih dari US$ 10 miliar telah dijatuhkan dalam beberapa tahun terakhir kepada beberapa perusahaan jasa keuangan global lainnya.
Seperti dikutip dari Gulf News, Selasa, 2 Juni 2015, bank besar tersebut memanipulasi nilai tukar dolar AS, Euro dan mata uang lainnya. Jelas, praktik-praktik tersebut dilarang dan dianggap kejahatan sesuai dengan peraturan pasar keuangan. Pelanggaran lainnya termasuk pemalsuan transaksi kontrak berjangka.
Praktik-praktik ini telah merusak reputasi sistem keuangan global. Jika praktik-praktik seperti itu dilakukan oleh bank-bank terkemuka dengan reputasi yang tinggi, apa yang akan terjadi jika bank yang lebih kecil mengikuti jejaknya.
Memang benar bahwa bank yang lebih kecil tidak memiliki kemampuan keuangan yang sama yang memungkinkan mereka untuk melakukan manipulasi besar. Tapi jumlah total transaksi tersebut dapat mempengaruhi pasar valuta asing dalam berbagai cara.
Lebih serius lagi, bank yang melanggar telah memanipulasi Libor (London Interbank Exchange Rate), indeks tingkat suku bunga yang paling umum dan dipakai untuk menetapkan suku bunga bank. Hal ini menimbulkan keraguan terhadap salah satu pilar paling penting dari perbankan global, yang dapat menyebabkan kerugian serius bagi banyak bank dan pedagang valuta asing di berbagai negara.
Apakah denda tersebut cukup besar untuk mengakhiri manipulasi yang dilakukan mereka? Sulit dipercaya, karena apa yang mereka bayar sebagai denda itu hanya sebagian kecil dari keuntungan besar yang diraih dari manipulasi yang mereka lakukan.
Kejadian tersebut memunculkan desakan agar ada revisi sistem keuangan global dan pengembangan peraturan yang lebih efektif untuk mengurangi penipuan dan manipulasi langsung.
Manipulasi yang dilakukan oleh bank-bank besar, yang meningkat secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir, sebenarnya mempercepat perubahan yang diperlukan dalam sistem keuangan internasional. Negara berkembang yang bergantung pada bantuan mungkin tidak merasakan beban berat dari manipulasi semacam itu.
Namun negara-negara yang kaya sumber daya alam, terutama minyak dan gas, merasa dirugikan dengan hilangnya bagian dari kekayaan mereka karena manipulasi dan penipuan yang terus berlangsung.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia