Dream - Indeks saham syariah di Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali melanjutkan laju penguatannya. Sentimen positif dari bursa regional serta kepastian kenaikan bunga acuan The Fed mendorong pelaku pasar kembali melantai.
Transaksi jual beli saham syariah juga kembali menggeliat ditandai nilai perdagnagan yang meningkat.
Pada penutupan perdagangan harian Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis, 16 Maret 2017, Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) mencetak rekor tahun 2017 dengan menguat 3,161 poin (1,80%) ke level 178,635.
Indeks saham bleuchips syariah, Jakarta Islamic Index (JII) juga naik tajam 19,244 poin (2,76%) ke level 717,569.
Dua indeks acuan saham syariah ini bergerak menguat sepanjang sesi perdagangan. Dibuka di level 176,157, ISSI berhasil menyentuh level tertingginya di sesi penutupan.
Meski volume naik tipis, transaksi perdagangan saham syariah bertambah signifikan. Dengan 78,02 miliar saham yang beralih tangan, nilai transaksi perdagangan di jajaran saham ISSI mencapai Rp 4,88 triliun.
Pemodal asing juga semakin membanjiri pasar saham Indonesia. ISSI mencatat nett buy asing hari ini mencapai Rp 820,66 miliar.
Aksi beli investor mendorong 120 emiten syariah, 24 diantaranya bluechips syariah ditutup menguat. Sementara 78 penghuni ISSI mengalami koreksi harga dan 79 lainnya bertahan stagnan.
Seluruh indeks sektoral juga kompak bergerak menguat. Kenaikan tertinggi dialami indeks industri aneka yang merekoet 3,92 persen, disusul manufaktur 2,02 persen, dan infrastruktur 1,83 persen.
Saham-saham top gainer bluechips syariah mendapat banjir aksi beli dipimpin UNVR yang menguat Rp 1.425 per saham. Bluechips syariah lainnya adalah PTBA yang naik Rp 450, SILO Rp 450, ASII Rp 400, dan AALI Rp 350 per saham.
Sebaliknya, dua bluechips syariah pelat merah harus mengalami koreksi masing-masing WSKT yang turun Rp 40 dan PTPP Rp 10 per saham.
Kabar baik juga datang dari nilai tukar rupiah terhadap dollar AS. Kurs rupiah sore ini bergerak menguat 51 poin (0,38%) menjadi Rp 13.313 per dollar AS. (Sah)