Wow! Cetak Transaksi Rp 10 T, Indeks Syariah Menguat Tajam

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Selasa, 14 Maret 2017 16:50
Wow! Cetak Transaksi Rp 10 T, Indeks Syariah Menguat Tajam
Sektor pertambangan dan infrastuktur mendongkrak kinerja perdagangan hari ini.

Dream - Indeks syariah masih terus melaju setelah menguat pada awal pekan ini. Sepanjang sesi perdagangan, Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) dan Jakarta Islamic Index (JII) tak sekalipun beranjak dari zona hijau. 

Sentimen pertemuan The Fed yang sebelumnya menekan aksi beli sepertinya sudah tak direspon pelaku pasar. Justru kali ini muncul aksi beli pemodal pada saham-saham unggulan di Bursa Efek Indonesia (BEI). 

Pada penutupan perdagangan harian BEI, Jakarta, Selasa 14 Maret 2017, indeks ISSI menanjak 0,741 poin (0,42%) ke level 175,557. Begitu pula dengan indeks keping biru saham syariah, Jakarta Islamic Index (JII), yang menguat 2,945 poin (0,42%) ke level 700,215.

Indeks ISSI mengawali laju positif sejak sesi pembukaan dengan menguat ke level 174,935. Laju ISSI seolah tak terbendung setelah muncul aksi beli pelaku pasar. 

Transaksi perdagangan saham syariah kali ini mengalami lonjakan signifikan. Dengan volume transaksi 188,4 juta saham, transaksi jual beli saham syariah kali ini menyetuh angka Rp 10,6 triliun.

Pemodal asing juga terlihat membanjiri pasar saham syariah Indonesia dengan mencetak transaksi nett buy Rp 462 miliar. Sementara aksi beli bersih asing pada saham bluechips syariah tercatat mencapai Rp 424 miliar. 

Dua indeks sektoral menjadi motor utama penggerak perdagangan dengan menguat signifikan. Indeks infrastruktur mencetak kenaikan 1,45 persen sementara pertambangan melompat 1,19 persen.

Namun muncul tekanan dari koreksi empat indeks sektoral yaitu pertanian yang turun 0,47 persen, industri dasar 0,14 persen, industri aneka 0,47 persen, dan properti 0,32 persen.

Emiten-emiten bluechip syariah top gainer yang selama ini menjadi motor penggerak indeks syariah menjadi incaran pelaku pasar. Emiten UNTR memimpin penguatan dengan mencetak kenaikan harga Rp550, disusul PTBA Rp400, AALI Rp100, LPPF Rp100, dan TLKM Rp100.

Sebaliknya, emiten-emiten bluechip syariah top loser adalah SMGR yang harga sahamnya turun Rp200, UNVR Rp200, INTP Rp100, ASII Rp50, dan INDF Rp25.

Dari pasar uang, rupiah melemah terhadap dolar AS pada penutupan. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah 11 poin (0,08%) ke level Rp13.367 per dolar AS.(Sah)

Beri Komentar