Investor Tunda Aksi Beli Saham, Indeks Syariah Tergelincir

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Rabu, 8 Maret 2017 16:54
Investor Tunda Aksi Beli Saham, Indeks Syariah Tergelincir
Awalnya, dibuka menguat, namun ISSI dan JII tak bisa menahan aksi jual pada saham-saham bluechips syariah.

Dream - Indeks syariah di bursa saham Indonesia gagal mempertahankan posisinya di zona hijau. Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) dan Jakarta Islamic Index (JII) terjatuh setelah dibuka menguat pada perdagangan hari ini, Rabu 8 Maret 2017.

Tekanan jual harga komoditas yang menyeret pergerakan bursa regional dan dunia membuat investor memilih keluar dari lantai bursa. 

Papan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat indeks ISSI ditutup melemah 0,845 (0,48%) ke level 174,688. Indeks acuan saham syariah BEI ini sebetulnya dibuka menguat di level 175,759. 

Koreksi juga terjadi pada indeks bluechip syariah, JII, yang melemah 5,700 poin (0,81%) ke level 698,655. 

Transaksi perdagangan saham syariah juga sedikit berkurang. Dengan volume jual beli yang mencapai 63,9 juta saham,  nilai transaksi perdagangan saham syariah mencapai Rp 3,37 triliun. 

Tak adanya sentimen positif yang muncul juga mendorong asing melakukan aksi jual pada saham-saham syariah. Aksi jual yang muncul di sesi kedua perdagangan membuat nett sell asing pada saham bluechips syariah mencapai Rp 10,25 miliar.

Namun indeks ISSI justru mencetak nett buy asing sebesar Rp 62 miliar, meski jauh merosot dibandingkan perdagangan kemarin.

Secara keseluruhan, mayoritas kinerja indeks sektoral bergerak melemah. Indeks infratruktur dan industri aneka mengalami koreksi paling dalam masing-masing 1,26 persen dan 1,10 persen.

Sementara, indeks-indeks yang berhasil menguat adalah barang konsumsi yang naik 0,47 persen, industri dasar 0,30 persen, perdagangan 0,21 persen, manufaktur 0,13 persen, dan keuangan 0,11 persen.

Emiten-emiten bluechip syariah top gainer yang menjadi incaran investor adalah SILO yang harga sahamnya naik Rp100, MIKA Rp30, PWON Rp20, WSKT Rp20, dan KLBF Rp5.

Sebaliknya, emiten-emiten bluechip syariah top loser adalah UNTR yang harga sahamnya turun Rp400, LPPF Rp150, PTBA Rp150, ASII Rp100, dan INTP Rp100.

Dari pasar uang, nilai tukar uang rupiah terhadap dolar AS melemah 6 poin (0,05%) ke level Rp13.322 per dolar AS. (Sah)

Beri Komentar