Indeks Syariah Tenggelam ke Zona Merah

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Senin, 27 Februari 2017 16:48
Indeks Syariah Tenggelam ke Zona Merah
Penguatan indeks pertanian tidak cukup mampu mengerek kinerja perdagangan hari ini.

Dream - Kinerja indeks syariah lesu pada perdagangan awal pekan ini, Senin, 27 Februari 2017. Meski sempat bergerak ke zona positif, dua indeks acuan saham syariah di Indonesia lebih banyak mendekam di zona merah.

Transaksi perdagangan saham syariah juga sedikit berkurang. Dengan volume perdagangan 78,61 miliar saham, transaksi perdagangan saham syariah kali ini mencapai Rp 3,15 triliun. 

Papan perdagangan Bursa Efek Indonesi (BEI), mencatat Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI), menutup perdagangan dengan merosot 0,322 poin (0,18) ke level 174,209. Indeks bluechip syariah, Jakarta Islamic Index (JII), juga turun 1,851 poin (0,26%) ke level 698,018.

Kedua indeks syariah ini memulai sesi perdagangan di zona merah. Namun ISSI dan JII sempat membuat riak saat menyentuh teritori positif dengan posisi tertinggi masing-masing berada di level 174,809 dan 701,147. 

Tekanan jual asing juga sempat membuat investor menahan diri masuk pasar. Nett sell asing pada indeks ISSI mencapai Rp 318 miliar dengan Rp244 miliar terjadi pada saham-saham bluechips syariah.

Sebagian besar indeks sektoral juga ditutup melemah. Hanya ada empat indeks sektoral yang menuai kinerjanya positif yaitu sektor pertanian yang menguat 1,21 persen, barang konsumsi 0,55 persen, infrastruktur 0,28 persen, dan pertambangan 0,17.

Sektor-sektor lainnya berada di zona merah. Sebut saja properti yang indeksnya terkoreksi 0,82 persen, perdagangan 0,64 persen, industri dasar 0,44 persen, keuangan 0,3 persen, dan industri aneka 0,17 persen.

Emiten-emiten bluechip syariah yang menjadi top gainer adalah AALI yang harga sahamnya naik Rp625, INCO Rp100, MIKA Rp90, KLBF Rp40, dan LSIP Rp40.

Sebaliknya, emiten-emiten bluechip syariah yang harga sahamnya terkoreksi adalah UNTR yang harga sahamnya melemah Rp575, LPPF Rp400, AKRA Rp350, INDF 150, dan PTBA Rp125.

Dari pasar uang, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah tipis. Kurs rupiah terhadap dolar AS turun 2 poin (0,01%) ke level Rp13.345 per dolar AS. Nilai tukar rupiah sempat menyentuh level tertinggi di kisaran Rp13.335 per dolar AS.(Sah)

Beri Komentar