Indeks Syariah Dan IHSG Kompak Menguat Pada Kamis 23 Januari 2020. (Foto: Shutterstock)
Dream - Indeks syariah untuk pertama kalinya bergerak menguat sepanjang perdagangan pekan ini. Meski sempat tertekan di 20 menit awal perdagangan, kembalinya aksi beli investor mendorong tiga indeks bergerak menguat hingga sesi penutupan.
Penguatan ini terjadi di tengah kecemasan pelaku pasar dunia terhadap merebaknya virus Corona di Tiongkok. Hingga saat ini dilaporkan 17 orang meninggal dunia akibat virus yang satu keluarga dengan SARS dan menjangkiti beberapa negara di dunia.
Pada penutupan perdagangan harian Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis, 23 Januari 2020, Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) menguat ke 0,663 poin (0,36%) ke level 182,789. ISSI mengawali perdagangan dengan naik ke level 182,309 namun sempat terjatuh di 20 menit awal perdagangan.
Sempar menyentuh level terendahnya di 182,092, ISSI perlahan-lahan mulai bergerak naik seiring kembalinya aksi beli investor. Puncaknya ISSI menyentuh level tertinggi di 182,854 dan terus bertahan di zona hijau sampai sesi perdagangan berakhir.
Penguatan juga terjadi pada indeks keping biru syariah, Jakarta Islamic Index (JII). Indeks berisi 30 emiten unggulan syariah ini menanjak 3,748 poin (0,55%) ke level 686,861.
Kenaikan juga dicetak indeks JII70 yang menanjak 1,125 poin (0,49%) ke level 228,230.
Adanya aksi beli investor mendorong Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turut semringah. Menanjak 15,757 poin (0,25%), IHSG menutup perdagangan dengan menanjak ke level 6.249,210.
Investor mulai percaya diri melantai di bursa dan membeli saham di bursa, terutama di sektor industri. Indeks sektor industri dasar menguat 1,25 persen, manufaktur 0,68 persen, dan industri aneka 0,63 persen.
Sebaliknya, indeks perdagangan melemah 0,67 persen, pertanian 0,29 persen, dan pertambangan 0,07 persen.
Emiten syariah pencetak top gainer kali ini adalah GMTD yang harganya melesat Rp3 ribu, INTP Rp225, OMRE Rp180, TCPI Rp175, dan TPIA Rp125.
Sementara itu, yang mencetak top loser kali ini adalah GHON Rp370, UNTR Rp250, ITMG Rp175, LPPF Rp120, dan DIVA Rp110.
Keputusan Bank Indonesia (BI) yang mempertahankan suku bunga acuan 7 Days Reverse Repo Rate sebesar 5 persen membuat rupiah bernapas semakin lega. Pada 16.39, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat. Kurs dolar 4 poin (0,03%) level Rp13.616 per dolar AS.
Dream - Indeks syariah dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih belum keluar dari tekanan setelah kembali ditutup melemah pada perdagangan Rabu, 22 Januari 2020. Kurs rupiah terhadap dollar AS juga tercata mengalami koreksi.
Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) sore ini menutup perdagangan dengan koreksi 0,708 poin (0,39%) ke level 182,126. ISSI sebetulnya sempat bergerak positif di awal perdagangan.
Meski dibuka melemah di level 182,658, ISSI sempat malju positif dan mencetak level tertingginya di 183,539. Sayang penguatan ini hanya bertahan satu jam sebelum sesi pertama berakhir.
Menutup sesi I di zona merah, ISSI menghabiskan sisa waktu perdagangan di zona merah. Posisi terendah ISSI berada di level 181,757.
Koreksi juga menimpa dua indeks keping biru syariah. Jakarta Islamic Index (JII) ditutup melemah 4,711 poin (0,68%) ke level 683,113.
Indeks syariah paling bungsi, JII70 tercatat turun 1,691 poin (0,74%) ke level 227,195.
Tekanan sentimen rapat dewan gubernur Bank Indonesia yang akan berlangsung besok membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpeleset. Aksi wait and see investor mendorong IHSG turun 4,700 poin (0,07%) ke level 6.233,453.
Para penanam modal melepas sahamnya, mayoritas di sektor pertambangan. Indeks sektor ini merosot 1,72 persen. Pelemaham saham diikuti oleh infrastruktur sebesar 0,82 persen dan properti 0,69 persen.
Indeks sektor pertanian menguat 0,39 persen, keuangan 0,39 persen, perdagangan 0,18 persen, dan barang konsumsi 0,82 persen.
Kabar penunjukan direksi dan komisaris baru hari ini membuat saham PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) kembali terbang. Emiten dengan kode ticker GIAA itu ditutup menguat Rp30 menjadi Rp470 per saham.
Emiten syariah pencetak top gainer kali ini adalah PRDA yang harga sahamnya menguat Rp690, EMTK Rp600, INDR Rp350, BISI Rp185, dan BTPS Rp150.
Sebaliknya, harga saham UNTR terkoreksi Rp475, GMTD Rp450, DSSA Rp325, PICO Rp295, dan FISH Rp280.
Pada 16.24, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah. Mata uang Paman Sam menggeliat 54 poin (0,39%) ke level Rp13.692 per dolar AS.
Dream - Indeks syariah kembali melemah pada penutupan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa, 21 Januari 2020. Pemilik saham sektor perkebunan harus gigit jari setelah emiten ini mengalami koreksi cukup dalam.
Koreksi indeks saham syariah juga dipicu sentimen negatif yang berhembus dari kawasan regional. Bursa Hong Kong memimpin laju pelemahan bursa Asia setelah muncul laporan Moodys yang menurunkan prospek dari stabil menjadi negatif.
Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) menutup perdagangan hari ini dengan koreksi 0,353 poin (0,19%) ke level 182,834. Setelah dibuka melemah di 182,993, ISSI masih sempat bergerak menguat ke level 183,563.
Bergerak flat hampir sepanjang perdagangan, pemodal yang mendengar sentimen negatif dari pelemahan bursa Asia membuat ISSI tak berkutik jelang penutupan berakhir. ISSI bahkan sempat terperosok ke level terendah di 182,409.
Indeks bluechip syariah, Jakarta Islamic Index (JII) juga mengalami pelemahan sebesar 0,077 poin (0,11%). Sementara indeks JII70 melemah 0,192 poin (0,08%) ke level 228,886.
Sentimen negatif yang berhembus dari bursa Hang Seng membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tak bisa berkutik. IHSG terpangkas 6,890 poin (0,11%) ke level 6.238,153.
Investor yang cemas dengan kondisi regional memutuskan untuk melepas portofolio sahamnya. Sasarannya terjadi pada emiten sektor pertanian dan properti. Kedua indeks sektor ini masing-masing turun tajam sebesar 1,98 persen dan 1,17 persen.
Hanya ada tiga indeks sektoral yang bergerak menguat, yaitu infrastruktur sebesar 1,04 persen, keuangan 0,16 persen, dan industri aneka 0,09 persen
Emiten syariah pencetak top gainer kali ini adalah DSSA yang harga sahamnya melesat Rp1.425, SONA Rp475, SINI Rp175, INTP Rp125, dan CITA Rp100.
Sebaliknya, harga saham PRDA terkoreksi Rp680, INDR Rp570, TCID Rp500, UNTR Rp425, dan PICO Rp310.
Dari pasar keuangan, nilai tukar rupiah menguat tipis pada perdagangan pukul 16.21 WIB. Kurs dolar melemah 9 poin (0,07%) ke level Rp13.625 per dolar AS.