Emiten Tambang Membara, Indeks Syariah Ditutup Menguat

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Senin, 17 Juli 2017 16:40
Emiten Tambang Membara, Indeks Syariah Ditutup Menguat
Pemodal asing mulai mengurangi aksi jual saham.

Dream - Dimotori harga komoditas yang terus menguat, indeks syariah mengawali pekan ketig Juli dengan ditutup menguat. Meski sempat bergerak fluktuatif, dua indeks syariah berhasil menanjak ke zona positif. pada penutupan perdagangan Bursa Efek Indonesia, Senin 17 Juli 2017.

Sentimen positif jug datang dari pemodal asing yang mulai mengurangi aksi jual sahamnya. Meski masih mencetak jual bersih, nett sell asing sudah turun signifikan. 

Dikutip dari papan perdagangan BEI, indeks ISSI menguat 0,361 poin (0,20%) ke level 185,276. Di awal perdagangan, ISSI membuka transaksi dengan menguat ke level 184,936. Namun masih adanya tekan jual membuat ISSI sempat terseret ke zona merah dan menyentuh level terendah di 184,833.

Jelang penutupan, aksi beli investor yang cukup marak terjadi membuat indeks ISSI terkerek ke teritori positif. Investor tampaknya menunggu release data keuangan Bank Mandiri yang selalu menjadi motor penggerak indeks. 

Penutupan positif juga dicetak indeks keping biru syariah, Jakarta Islamic Index (JII) yang naik 1,673 poin (0,22%) ke level 751,727. Indeks ini bergerak fluktuatif setelah dibuka melemah di level 749,787. 

Transaksi perdagangan saham syariah kembali menggeliat di awal pekan ini. Dengan 42,3 juta saham yang berpindahtangan, nilai transaksi perdagangan saham syariah meningkat menjadi Rp 3,26 triliun. 

Pemodal asing juga terlihat sudah semakin mengurangi aksi jual saham mereka. Meski masih mencetak nett sell, nilai jual bersih saham syariah pemodal asing turun signifikan menjadi Rp 54 miliar. 

Indeks pertambangan menjadi motor penggerak perdagangan. Indeks emiten sektor pertambangan yang dimotori kenaikan harga nickel naik 2,08 persen. Sektor infrastruktur menjadi indeks yang naik tertinggi kedua, yaitu 0,70 persen.

Ada lima indeks yang melemah pada penutupan perdagangan, yaitu indeks pertanian sebesar 0,09 persen, barang konsumsi 0,20 persen, properti 0,13 persen, keuangan 0,02 persen, dan manufaktur 0,06 persen.

Emiten-emiten bluechip syariah top gainer yang menjadi incaran investor adalah LPPF yang harga sahamnya naik Rp475, PTBA Rp450, INCO Rp130, dan TPIA Rp125.

Sebaliknya, emiten-emiten JII top loser adalah UNVR yang harga sahamnya turun Rp275, PTPP Rp130, WIKA Rp80, SMGR Rp75, dan BSDE Rp55.

Di pasar uang, nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar AS. Kurs rupiah terhadap dolar AS ini naik 39 poin (0,29%) ke level Rp13.300 per dolar AS.(Sah)

Beri Komentar