Indeks Syariah Masih Bisa Keluar dari Tekanan

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Jumat, 14 Juli 2017 16:39
Indeks Syariah Masih Bisa Keluar dari Tekanan
Indeks ISSI dan JII kembali ditutup menguat di menit-menit akhir perdagangan.

Dream - Tekanan dari dalam dan luar negeri belum menjauh dari pasar modal Indonesia. Menutup akhir pekan ini, indeks acuan saham syariah di Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali melanjutkan penguatannya di menit-menit akhir perdagangan.

Investor masih memilih posisi wait and see dengan rilis kinerja keuangan para emiten. Sementara investor asing yang masih melakukan aksi jual saham semakin menekan laju sejumlah indeks saham. 

Pada penutupan perdagangan harian BEI, Jakarta, Jumat 14 Juli 2017, Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI), menanjak 0,439 poin (0,24%) ke level 184,915. Kenaikan juga dinikmati indeks saham keping biru syariah, Jakarta Islamic Index (JII) yang menguat 2,044 poin (0,27%) ke level 750,054.

Kedua indeks acuan saham syariah ini mengawali perdagangan dari zona merah. Meski sempat menguat, namun tekanan jual menakan laju ISSI dan JII jelang penutupan perdagangan. 

Munculnya aksi beli di menit-menit akhir perdagangan, berhasil mengangkat kedua indeks syariah ini melaju ke zona positif. 

Transaksi perdagangan saham syariah kali ini kembali berkurang dengan hanya mencetak nilai Rp 2,7 triliun. Pemodal asing mencatat nett sell senilai Rp 457 miliar.

Dari 33 juta saham yang diperdagangan, sebanyak 98 emiten ISSI berhasil ditutup menguat sedangkan 92 lainnya masih terkena tekanan jual. 

Investor hari ini lebih terpikat untuk memainkan dananya di saham-saham sektor komoditas seperti sektor pertambangan dan pertanian yang ditutup naik ini naik 0,55 persen dan 0,14 persen. Indeks sektor perdagangan juga menguat 0,15 persen

Emiten-emiten bluechip syariah top gainer yang memikat investor untuk menanamkan dananya adalah ICBP yang harga sahamnya naik Rp100, PTBA Rp100, UNVR Rp100, SMGR Rp75, dan LPPF Rp50.

Sebaliknya, yang menjadi top loser adalah AKRa yang harganya turun Rp50, TPIA Rp50, PGAS Rp10, SMRA Rp10, dan WIKA Rp10.

Dari pasar uang, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS cenderung melemah. Kurs rupiah terhadap dolar AS turun 2 poin (0,01%) ke level Rp13.338 per dolar AS.(Sah)

Beri Komentar