Indeks Syariah Menguat di Tengah Aksi Jual Pemodal Asing

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Rabu, 12 Juli 2017 16:52
Indeks Syariah Menguat di Tengah Aksi Jual Pemodal Asing
Aksi jual asing pada saham syariah belum menurun saat nett sell saham konvensional sudah mulai mereda.

Dream - Aksi jual pemodal asing di pasar saham Indonesia pelan-pelan berkurang. Sentimen positif tersebut mendorong indeks acuan saham syariah di Bursa Efek Indonesia (BEI) melanjutkan penguatannya pada penutupan perdagangan, Rabu 12 Juli 2017.

Meski secara keseluruhan meningkat, pemodal asing memang masih melakukan aksi jual saham-saham syariah. Bahkan nilai nett sell asing meningkat sedikit. 

Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) menutup perdagangan hari ini dengan bergerak menguat 1,217 poin (0,67%) ke level 184,915. ISSI mengawali perdagangan dari zona negatif usai dibuka melemah ke level 182.914.

Kondisi serupa dialami indeks bluechip syariah, Jakarta Islamic Index (JII), yang dibuka melemah ke level 742,651. Namun aksi beli investor pada saham-saham unggulan syariah mampu membawa JII menutup perdagangan dengan menguat 4,404 poin (0,59%) ke level 747,723.

Kabar baiknya, nilai transaksi perdagangan saham syariah kali ini mengalami kenaikan meski secara volume berkurang. Dengan Rp 3 triliun dana bergulir, sebanyak 34,79 juta saham syariah silih berganti pemilik. 

Meski nett sell asing secara keseluruh berkurang, aksi jual saham syariah masih dilakukan investor asing. Nett sell pada indeks ISSI mencapai Rp 280 miliar, lebih rendah dari saham bluechips syariah yang mencapai Rp 316 miliar. 

Seluruh indeks sektoral kali ini kompak bergerak menghijau. Investor banyak memainkan sahamnya di sektor pertambangan, barang konsumsi, dan keuangan yang masing-masing naik 1,63 persen, 1,19 persen, dan 1,01 persen.

Emiten-emiten keping biru syariah yang meraih posisi top gainer adalah UNVR yang harga sahamnya naik Rp800, PTBA Rp450, EXCL Rp80, INCO Rp65, dan ADRO Rp50.

Sebaliknya, yang menjadi top loser adalah LPPF yang harga sahamnya turun Rp125, UNTR Rp50, PTPP Rp30, AKRA Rp25, dan WSKT Rp20.

Di pasar uang, nilai tukar rupiah justru perkasa terhadap dolar AS. Pada penutupan perdagangan, kurs rupiah sebesar Rp13.365 per dolar AS.(Sah)

Beri Komentar