Selasar BEI Ambrol, Indeks Syariah Tetap Kokoh Menguat

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Senin, 15 Januari 2018 16:58
Selasar BEI Ambrol, Indeks Syariah Tetap Kokoh Menguat
Beberapa indeks menjadi penggerak utama perdagangan.

Dream – Pelaku pasar tak terganggu dengan insiden ambruknya selasar tower II gedung Bursa Efek Indonesia (BEI). Buktinya, sebagian besar indeks acuan BEI bergerak menguat termasuk dua indeks saham syariah. 

Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) dan Jakarta Islamic Index (JII) kompak ditutup menguat pada penutupan perdagangan pada Senin 15 Januari 2018. 

Papan perdagangan BEI mencatat indeks ISSI ditutup menguat 0,390 poin (0,21%) ke level 190,000. ISSI memulai perdagangan dengan melaju poitif di level 189,968 meski sempat tergelincir ke level 189,379.

Berita ambruknya selasar gedung BEI ternyata tak membuat pelaku pasar kabur dari lantai bursa. ISSI malah bergerak menguat jelang penutupan perdagangan saham. 

Penguatan juga dicetak indeks keping biru syariah, JII yang menanjak 1,760 poin (0,23%) ke level 756,442. Separuh emiten penghuni indeks JII bergerak naik di perdagangan awal pekan ini.

Transaksi perdagangan saham syariah relatif bergerak normal di awal pekan ini. Dengan 56,14 juta saham yang beralih pemilik, nilai transaksi perdagangan syariah di lantai bursa mencapai Rp3,08 triliun. 

Investor mulai kembali melirik saham-saham sektor pertambangan yang mencetak kenaikan indeks sebesar 1,53 persen. Kenaikan juga dialami emiten sektor keuangan dan properti dengan penguatan indeks masing-masing 0,67 persen dan 0,61 persen.

Sebaliknya, indeks emiten barang konsumsi mengalami pelemahan 0,53 persen, infrastruktur 0,33 persen, dan manufaktur 0,35 persen.

Emiten-emiten bluechip syariah pencetak top gainer kali ini dihuni UNVR yang harga sahamnya menguat Rp350, LPPF Rp175, UNTR Rp150, PTBA Rp140, dan BRPT Rp90.

Sementara top loser indeks JII dihuni INDF yang harga sahamnya melemah Rp50, SMGR Rp50, LSIP Rp35, TPIA Rp25, dan EXCL Rp20.

Dari pasar uang, nilai tukar rupiah menguat 17 poin (0,13%) ke level Rp13.336 per dolar AS.

(Sah)

 

Beri Komentar