Bisnis Makanan Halal Masih Jauh dari Potensinya

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Jumat, 14 Oktober 2016 09:43
Bisnis Makanan Halal Masih Jauh dari Potensinya
Industri ini baru menjamah sektor pengolahan makan dan standardisasi halal.

Dream – Industri  makanan halal masih jauh dari potensi yang bisa diraihnya. Tak hanya itu, industri ini belum menjadi leader untuk industri yang berkualitas dan industri yang menguntungkan.

CEO Halal Food Authority di Inggris, Saqib Mohammed, mengatakan pasar makanan halal berpeluang meningkat menjadi US$5 triliun, sekitar Rp65.161 triliun.

“ Kita hanya bekerja di pengolahanan makanan dan standardisasi. Meskipun demikian, banyak potensi di sektor logistik, ritel, transportasi, menu restoran, dan industri makanan lainnya,” kata Saqib dalam acara “ Global Islamic Economy Summit” di Dubai, Uni Emirat Arab dilansir dari Saudi Gazette, Jumat 13 Oktober 2016.

Saat ini, dia mengatakan, Muslim di seluruh dunia telah membelanjakan uang sebesar US$1,1 triliun (Rp14.335 triliun) per tahun dan makanan halal hanya 17 persen. Diprediksi pula makanan yang dikonsumsi senilai US$450 miliar (Rp5.864 triliun) yang telah disertifikasi.

Bagaimana pun juga negara yang mayoritas penduduknya adalah orang Islam ini sangat bergantung kepada impor produk makanan. Negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) mengimpor 50 persen produk tanaman, 32 persen makanan olahan, dan 18,5 persen produk hewan.

Managing Director Dinar Standard di Uni Emirat Arab, Rafiquddin Shikor, mengatakan ada peluang yang lebih besar lagi daripada membuat sertifikasi halal, yaitu membuat nilai tambah untuk makanan halal.

“ Halal berkaitan dengan kata ‘thayib’, tapi tidak selesai sampai di sini. Ada tren global tentang produk yang sehat dan aman. Ketika mendapatkan sertifikat dasar, kita bisa meningkatkan standar halal dan thayib. Kita masih jauh,” kata Rafiquddin.

Lantas apa? Dia mencontohkan menu makanan halal di restoran masih absen di negara yang mayoritas penduduknya Muslim dan di dunia.

“ Inovasi produk itu penting,” kata Rafiquddin.(Sah)

Beri Komentar