Saham Bluechip Malam Tiarap Saat Perdagangan Berakhir. (Foto: Shutterstock)
Dream - Pemodal asing kabur dari pasar modal Indonesia. Sentimen aksi jual investor luar negeri ini membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan indeks bluechip syariah, Jakarta Islamic index dan JII70 berguguran pada penutupan perdagangan Kamis, 3 Oktober 2019.
Tekanan jual untuk sementara masih bisa ditangkal Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) yang kali ini menguat tipis. Begitu pula dengan laju kurs rupiah terhadap Dollar AS.
Dikutip dari papan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) hari ini ditutup menguat tipis 0,216 poin (0,17%) ke level 186.035.
ISSI sebetulnya mengawali perdagangan di zona merah saat turun ke level 185,581 di sesi pra-pembukaan. Laju ISSI kembali turun ke level 185,493 saat bel perdagangan dibunyikan.
Meski sempat menguat setelah satu jam perdagangan, ISSI kembali melemah dan menutup sesi pertama di teritori negatif. Penguatan kembali terjadi jelang sesi penutupan dan mendorong ISSI sempat menyentuh level tertinggi di 186,466 dan ditutup menguat.
Kondisi yang sama tak berhaisl dilakukan indeks saham bluechips syariah, Jakarta Islamic INdex (JII). Meski sempat menembus zona hijau, JII gagal ditutup menguat dan melemah tipis 0,620 poin (0,09%) ke level 671,824.
Koreksi juga dialami indeks JII70 yang turun 0,046 poin (0,02%) ke level 227,679.
Masih terjadinya aksi jual saham memaksa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melorot 16,896 poin (0,28%) ke level 6.038,529.
Investor asing sepertinya belum percaya diri untuk menyimpan dananya di pasar saham Indonesia. Selama sepekan terakhir, data RTI Analytic pukul 16.16 mencatat dana asing yang ditarik keluar dari pasar saham Indonesia telah mencapai Rp10,11 triliun. Sementara Nett buy mencapai Rp9,09 triliun.
Sentimen aksi jual investor asing membuat sebagian besar indeks sektorak melemah. Penanam modal lebih banyak melepas saham di sektor keuangan, pertanian, dan industri dasar. Ketiga indeks sektor ini merosot masing-masing 0,95 persen, 0,67 persen, dan 0,43 persen.
Penguatan pertambangan sebesar 1,52 persen, properti 1,04 persen, dan industri aneka 0,22 persen menahan laju pelemahan perdagangan.
Para penghuni top gainer syariah kali ini adalah DSSA yang harga sahamnya meroket Rp475, POLL Rp475, INTP Rp375, FASW Rp325, dan MDKA Rp275.
Sebaliknya, yang menghuni top loser kali ini adalah TCPI yang harga sahamnya terkoreksi Rp625, EMTK Rp550, UNVR Rp375, JSMR Rp125, dan SMGR Rp125.
Pada jam yang sama, nilai tukar rupiah sedikit menguat terhadap dolar AS. Kursnya naik 27 poin (0,19%) ke level Rp14.169 per dolar AS.
Dream - Indeks syariah masih belum keluar dari tekanan. Menutup perdagangan awal Oktober 2019, tiga indeks acuan saham syariah masih terkulai lemas di zona negatif.
Di hari pelantikan anggota DPR, investor mendapat sentimen internal dari pengumuman deflasi 0,27 persen pada September 2019 serta rencana aksi demonstrasi buruh yang menuntut pembatalan kenaikan iuran BPJS Kesehatan.
Data Bursa Efek Indonesia (BEI), mencatat Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) melorot 0,926 poin (0,49%) ke level 188,001 pada penutupan perdagangan Selasa, 1 Oktober 2019. ISSI bergerak fluktuatif setelah dibuka di 189,096 di sesi prapembukaan dan naik lagi ke level 189,127 saat bel perdagangan dinyalakan.
Namun penguatan itu tak berlangsung lama. Kurang dari semenit usai pembukaan perdagangan, ISSI langsung mendapat tekanan jual meski sempat berusaha kembali ke jalur hijau. Tekanan jual yang besar membuat ISSI menyerah dan menutup sisa waktu perdagangan di zona merah.
Koreksi juga melanda dua indeks keping biru syariah di BEI. Jakarta Islamic Index (JII), menutup perdagangan dengan melemah 6,070 poin (0,88%) ke level 679,850.
Indeks JII70 beringsut 1,894 poin (0,82%) ke level 229,877.
Tanpa sentimen positif yang cukup kuar, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga harus menyerah. IHSG terpangkas 30,852 poin (0,50%) ke level 6.138,250.
Kurangnya kabar baik membuat investor enggan melantai di bursa. Seluruh indeks sektoral saham mengalami tekanan jual dipimpin infrastruktur yang turun 0,99 persen, pertambangan (0,68%), dan keuangan (0,55%).
Emiten BRAM, LPPF, TCID, GHON, dan FIRE menghuni bagian top gainer syariah. Harga saham BRAM melesat Rp2 ribu, LPPF Rp260, TCID Rp250, GHON Rp235, dan FIRE Rp220.
Sebaliknya, harga DSSA terkoreksi Rp975, TCPI Rp800, GMTD Rp625, AMFG Rp360, dan SMGR Rp350.
Pada 16.02, nilai tukar dolar AS menguat terhadap dolar AS. Kursnya menanjak 18 poin (0,13%) ke level Rp14.158 per dolar AS.
Dream - Hari ini, Selasa 1 Oktober 2019, 575 anggota DPR periode 2019-2024 akan dilantik. Indeks syariah kompak memerah menunggu pelantikan anggota DPR.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat di 6.619,762 pada pukul 09.00. Lalu, IHSG terus melemah dan terseret ke posisi 6.164,432 pada 09.01.
Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) juga melorot 0,08 poin (0,05%) ke level 188,039. ISSI juga sempat menghijau di 189,096 saat perdagangan dibuka.
Indeks keping biru syariah, Jakarta Islamic Index (JII), terpeleset 0,047 poin (0,01%) ke level 686,873. Indeks JII70 melemah 0,170 poin (0,07%) ke level 231,601.
Minimnya sentimen positif juga berdampak kepada pasar uang. Pada pukul 09.01, rupiah melemah terhadap dolar AS. Nilai tukar dolar AS menguat 44 poin (0,31%) ke level Rp14.184 per dolar AS.
Sekadar informasi, pelantikan ini dimulai pukul 10.00 WIB. Para Wakil Rakyat yang Terhormat ini diambil sumpah untuk menjalankan tugas selama lima tahun ke depan.
Dari ratusan nama, ada sejumlah politisi petahan di DPR. Misalnya, mantan Ketua DPR Bambang Soesatyo dari Golkar dan Wakil Ketua DPR Fadli Zon dari Gerindra.
Dream - Indeks acuan saham syariah di Bursa Efek Indonesia ternyata hanya sanggup menguat sehari. Munculnya kembali aksi jual pelaku pasar mendorong tiga indeks syariah di pasar modal terguling kembali ke zona merah.
Laju indeks syariah bahkan sudah melemah sejak awal sesi perdagangan jelang akhir pekan ini dibuka.
Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) menutup perdagangan, Jumat, 27 September 2019 dengan turun 1,970 poin (0,58%) ke level 189,440. ISSI melemah seharian setelah dibuka di 190,176. Aksi lepas saham sempat membuat ISSI terperosok ke 189,221.
Hilangnya daya gedor juga membuat indeks keping biru syariah, Jakarta Islamic Index (JII) tak bisa berbuat banyak. Indeks berisi 30 emiten unggulan syariah ini terkoreksi 3,282 poin (0,47%) ke level 688,173.
Sementara indeks JII70 terguling 1,578 poin (0,67%) ke level 232,559.
Minimnya aksi beli pelaku pasar juga tak bisa dihindari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang harus rela turun ke teritori merah. IHSG merosot 33,445 poin (0,54%) ke 6.198,889.
Semua indeks sektoral rontok. Indeks sektor properti melemah 0,89 persen, infrastruktur 0,86 persen, dan industri dasar 0,74 persen.
Saham BRAM, UNVR, LPPF, GHON, dan TCID bertengger di posisi top gainer emiten syariah. Harga saham BRAM meroket Rp1.600, UNVR Rp250, LPPF Rp180, GHON Rp175, dan TCID Rp150.
Sebaliknya, harga saham SMGR terkoreksi Rp400, UNTR Rp375, TCPI Rp275, AALI Rp200, dan SKBM Rp152.
Pada 16.12, kurs dolar AS terhadap rupiah melemah tipis. Dolar AS turun 5 poin (0,03%) ke level Rp14.160 per dolar AS.