Indeks Bluechip Syariah `Selamat` dari Sentimen Global

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Selasa, 3 April 2018 16:58
Indeks Bluechip Syariah `Selamat` dari Sentimen Global
Indeks JII `cerah` daripada ISSI.

Dream - Indeks keping biru syariah, Jakarta Islamic Index (JII) lolos dari tekanan jual meski mencetak kenaikan tipis. Tekanan sentimen global seiring memanasnya perang datang Cina dan Amerika Serikat kembali membuat pelaku pasar menahan diri terjun ke lantai bursa. 

Kenaikan indeks JII sayangnya tak berhasil diikuti Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI). Indeks acuan saham syariah di Bursa Efek Indonesia (BEI) gagal menembus zona hijau pada penutupan perdagangan harian, Selasa, 3 April 2018. 

ISSI turun tipis 0,015 poin (0,01%) ke level 185,009. Indeks ISSI bergerak fluktuatif setelah sempat menyentuh zona positif dengan level tertinggi di 185,396 dan terendah di 183,964.

Meski separuh penghuninya ditutup melemah, indeks bluechips syariah, JII, menguat tipis 0,235 poin (0,03%) ke level 714,305. Awalnya, indeks JII dibuka melemah di level 710,316 namun aksi beli jelang penutupan berhasil mendorongnya masuk teritori positif. 

Dengan sentimen global yang kurang menguntungkan, transaksi perdagangan saham syariah kembali berkurang. Hingga sesi paska-penutupan perdagangan, ISSI mencatat 46,24 juta saham berpindah tangan dengan nilai transaksi Rp3,15 triliun.

Pemodal asing masih mencatat nilai jual bersih namun dengan jumlah yang mulai berkurang. Di jajaran JII, nett sell asing mencapai Rp213 miliar dan sedikit berkurang untuk indeks ISSI yang mencapai Rp183 miliar.

Investor mengerem langkahnya untuk melantai di bursa. Mereka hanya senang bermain saham di tiga indeks sektoral, yaitu industri aneka, properti, dan perdagangan. Ketiga indeks ini menanjak masing-masing 1,23 persen, 0,28 persen, dan 0,04 persen.

Sementara indeks barang konsumsi mencatat koreksi 0,83 persen, pertanian 0,53 persen, dan manufaktur 0,34 persen.

Harga saham LPPF menjadi top gainer indeks JII dengan mengaut Rp375, disusul SMGR Rp275, INCO Rp130, ASII Rp125, dan PGAS Rp80.

Sebaliknya, harga INDF merosot Rp200, ICBP Rp150, UNVR Rp100, EXCL Rp70, dan UNTR Rp50.

Dari pasar uang, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat 27 poin (0,2%) ke level Rp13.749 per dolar AS.

(Sah)

 

Beri Komentar