Investor Malas Melantai, Indeks Syariah Balik Melemah

Reporter : Syahid Latif
Jumat, 3 Maret 2017 16:31
Investor Malas Melantai, Indeks Syariah Balik Melemah
Nett buy asing pada saham bluechips syariah tak cukup kuat mengangkat indeks ISSI melanjutkan penguatan

Dream - Tanpa dukungan sentimen positif yang menghampiri, indeks syariah Bursa Efek Indonesia (BEI) tak bisa mempertahankan laju positifnya. Jelang libur akhir pekan, dua indeks acuan syariah ditutup menguat.

Hampir seluruh indeks sektoral yang kemarin ditutup menguat juga dilanda aksi jual pelaku pasar.

Pada penutupan perdagangan harian BEI, Jakarta, Jumat, 3 Maret 2017, Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) melemah 0,204 poin (0,12%) ke level 174,434.

Indeks saham unggulan syariah, Jakarta Islamic Indexx (JII), juga bergerak turun dengan koreksi 1,449 poin (0,21%) ke level 696,568.

Kedua indeks acuan saham syariah ini sebetulnya mengawali perdagangan dari zona hijau. Dibuka menguat di level 174,654, indeks ISSI sempat menyentuh level tertinggi 174,948.

Namun sentimen negatif dari indeks Dow Jones dan penutupan bursa regional yang tak jelas membuat investor memilih menahan diri masuk pasar.

Transaksi perdagangan saham syariah memang lebih semarak jelang akhir pekan ini. Dengan 74,88 juta saham yang beralih tangan, transaksi perdagangan saham syariah mencapai Rp 3,74 triliun, lebih rendah dari perdagangan kemarin.

Pemodal asing mencatat nett sell sebesar Rp 3,83 miliar. Namun indeks JII justru mencetak nett buy asing senilai Rp 113 miliar.

Aksi jual memaksa 115 emiten ISSI menyambut libur akhir pekan di zona negatif. Sementara 71 anggota ISSI lainnya masih diburu pelaku pasar dan 70 lainnya bertahan stagnan.

Hanya dua indeks sektoral yang menguat di perdagangan kali ini. Keduanya yaitu indeks sektor infrastruktur yang naik 0,43 persen dan keuangan 0,03 persen.

Koreksi tajam terjadi pada saham-saham sektor barang konsumsi yang turun 0,87 persen, industri aneka 0,74 persen, dan pertanian 0,71 persen.

Top gainer emiten keping biru syariah yang mencetak kenaikan harga saham tertinggi adalah SILO yang menguat Rp 250, LPPF Rp 175, INTP Rp 100, PGAS Rp 60, dan INDF Rp 25 per saham.

Sebaliknya top gainer saham bluechips syariah dipimpin PTBA yang melemah Rp 225 per saham, UNVR Rp 125, ASII Rp 75, SSMS Rp 75, dan AALI Rp 50 per saham.

Dari pasar keuangan, kurs rupiah terhadap dollar AS mengalami koreksi tipis. Turun 2 poin (0,01%), rupiah melemah ke level 13.359 per dolar AS. (Sah)

Beri Komentar