Untung Mana, Beli Rumah di Bekasi atau Tangerang?

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Jumat, 3 Maret 2017 13:46
Untung Mana, Beli Rumah di Bekasi atau Tangerang?
Bagaimana dengan harga apartemen di dua kota itu?

Dream - Memilih rumah pribadi menjadi impian kebanyakan masyarakat. Namun, tak sedikit dari mereka yang kesulitan membeli rumah karena harganya semakin melambung.

Bahkan, kelompok milenial diprediksi tidak bisa membeli rumah pada 2021 karena harga rumah terus meroket. 

Selain untuk tempat tinggal, rumah juga sering dijadikan alat investasi. Kebutuhan masyarakat akan rumah membuat harga properti terus naik setiap tahunnya.  

Saat harga rumah di Jakarta sudah semakin mahal, banyak pasangan muda memilih kota-kota satelit ibukota seperti Bekasi, Tangerang, Depok dalam mencari rumah.

Diantara kota penyangga itu, daerah manakah yang paling menguntungkan?

Data transaksi Rumah123.com, dilansir pada Jumat 3 Maret 2017, menunjukan harga properti, baik hunian maupun properti, kemungkinan mengalami kenaikan pada kuartal I-2017. Secara kuartal ke kuartal (q to q), harga rumah naik 27 persen, sedangkan apartemen naik 31 persen pada kuartal I 2017

Portal properti online ini mencatat ada daerah di Jabodetabek yang harga propertinya meroket, bahkan ada yang naik di atas 70 persen. Tercatat bahwa harga rumah di Bekasi dan Tangerang naik paling tinggi.

Di tiga bulan pertama 2017, harga rumah di Bekasi naik 71 persen dibandingkan kuartal IV-2016. Sementara Tangerang naik 62 persen.

Bagaimana dengan harga apartemen? Untuk segmen ini, harga apartemen di Tangerang justru mengalami kenaikan tertinggi. Pada kuartal I 2017, harga apartemen di Tangerang naik 72 persen daripada kuartal IV 2016, sedangkan di Depok naik 50 persen.

Sebelumnya, Head of Marketing Customer Rumah123.com, Fanny Meilana, mengatakan kelompok milenial kesulitan membeli rumah karena masih terpaku pada harga properti di Jakarta. Fanny pun meminta mereka untuk membeli huniannya sendiri di daerah penyangga Jakarta.

“ Dengan sistem transportasi saat ini, (orang) yang tinggal di daerah penyangga, tidak lagi kesulitan menjangkau tempat aktivitas. Tidak ada alasan menunda beli hunian,” kata dia di Jakarta.(Sah)

Beri Komentar