Dream - Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) Muhamad Muslim turut hadir dalam gelaran Digital Transformation Indonesia (DTI) - Conference Expo (CX) 2024.
DTI-CX merupakan konferensi dan pameran transformasi digital terbesar di Indonesia, yang tahun ini digelar di JCC, Senayan, Jakarta Pusat pada 31 Juli - 1 Agustus 2024.
kata Muhamad Muslim kepada Dream, Rabu, 31 Juli 2024.
Muhamad Muslim mengatakan bahwa acara teknologi seperti DTI-CX memiliki dampak cukup besar terutama dalam memberikan inspriasi terhadap daerah tentang pembangunan digital.
ungkap Muhamad Muslim.
Adanya konferensi digital juga sangat membantu pemerintah daerah untuk memberikan pengetahuan, terutama dalam meningkatkan kapasitas layanan publik berbasis elektronik.
" Terlebih dalam upaya kita meningkatkan kapasitas layanan publik, begitu juga dengan kinerja pemerintahan kita yang memanfaatkan elektronik," lanjutnya.
Diketahui DCI-TX menghadirkan lebih dari 30 sesi konferensi, salah satunya seminar bertajuk " Seminar Nasional ASKOMPSI Retrospektif Digitalisasi Pemerintahan (2003-2024)" .
Dalam kesempatan itu, Muhamad Muslim turut menjadi pembicara seminar tersebut.
ASKOMPSI merupakan Asosiasi Dinas Komunikasi dan Informatika Seluruh Indonesia. Seminar ini menghadirkan berbagai Dinas Kominfo di berbagai provinsi, kabupaten atau kota.
Bicara mengenai perkembangan layanan digital di Kalimantan Selatan. Peningkatan layanan publik secara digital di Kalimantan Selatan mulai meningkat berkat banyak masukan dari para konsultan.
ungkap Muhamad.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Diskominfo Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Muhammad Faisal sekaligus Ketua ASKOMPSI periode 2023-2025, mengatakan bahwa literasi digital masyarakat Indonesia masih bagus.
Faisal mengajak lembaga pemerintah maupun swasta untuk bersama-sama meratakan pembangunan infrastruktur digital di seluruh wilayah Indonesia.
" Kita semua berhak mendapatkan infrastruktur serta layanan informasi. Juga perlu mendapat akses dan layanan yang baik untuk bisa membangun bangsa ini," jelas Faisal.
Faisal tidak memungkiri membangun infrastruktur digital memang tidak mudah. Apalagi dari segi biaya untuk mendirikan fiber optic hingga BTS membutuhkan finansial yang besar.