[KALEIDOSKOP] `Pecah Telur` Bank Syariah

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Kamis, 22 Desember 2016 20:25
[KALEIDOSKOP] `Pecah Telur` Bank Syariah
Ada yang mencetak sejarah, pulang kampung, dan mencicipi uang baru di penghujung tahun. Inilah kaleidoskop ekonomi 2016

Dream – Pria itu berdiri sendirian di atas panggung. Sebuah bioskop megah di pusat bisnis Jakarta. Sebagian rambutnya sudah memutih. Jenggot lebat bergelayut di dagunya. Penampilannya sangat santai. Hanya berkemeja putih dengan lengan dilipat sampai pergelangan tangan.

Sebuah layar besar menjadi latar belakangnya. Deretan bangku sofa berjejer rapi. Sangat banyak menutup ruangan luas itu. Beberapa bangku sudah terisi. Yang duduk bukan orang sembarangan. Mereka semua berpakaian sangat rapi. Kemeja putih dan dasi menggantung di dada. 

Perlahan-lahan ruangan meredup. Sebuah gambar hidup mulai tayang di layar putih. Menit demi menit video diputar. Saat muncul adegan pria berbaju Iron Man. Tapi dia tak terbang. Dia berjalan kaki mendorong troli penuh dengan barang-barang dalam plastik.

Pria itu hanya manusia biasa. Hanya kostumnya saja yang mengenakan pakaian tokoh pahlawan fiksi Amerika. Adegan Iron Man berhenti saat dia memeluk seorang wanita tuna wisma.

" 15 tahun lalu, sebuah langkah mewujudkan mimpi besar telah dimulai. Mimpi kita bangsa Indonesia untuk menjadi kiblat dunia ekonomi Islam," seorang pria dalam video itu itu berbicara. Wajahnya sama persis dengan pria yang berdiri di atas panggung.

Dialah Adiwarman Karim. Siapa tak kenal dengan wajahnya. Wara-wiri di sejumlah seminar dan kerap tampil di layar kaca. Dikenal sebagai salah satu tokoh ekonomi syariah di Indonesia. Jabatannya mentereng. President Director Karim Consulting.

Dan enam pekan lalu, di 9 November 2016, Adiwarman berbicara di depan para bankir. Menjelaskan kondisi keuangan syariah Indonesia di tahun 2017. Yang hadir bukan orang sembarang. Terselip wajah-wajah petinggi dari bank-bank syariah ternama. Sebut saja Direktur Utama Bank Syariah Mandiri, Agus Sudiarto, dan Direktur Utama Bank Aceh Syariah, Busyra Abdullah.

Dengan muka sumringah, Adiwarman memaparkan masa depan membentang cerah bagi keuangan syariah di tahun depan. Satu per satu slide presentasi dia jelaskan renyah. Tuturnya penuh semangat. Bahannya mudah dicerna. Dengan sedikit canda, tak membuat bosan orang yang mendengarnya.

Di akhir presentasi, terdengar riuh tepuk tangan para bankir syariah.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, akhir tahun memang waktunya menghelat seminar soal proyeksi. Apalagi tahun 2016 tinggal hituangn hari.

Proyeksi Adiwarman memang baru sebatas asumsi. Tapi tentu dengan dasar yang kuat. Sebagian bahkan sudah mulai terlihat hasilnya di penghujung tahun ini.

Cobalah tengok ke belakang. Berbagai kemajuan industri syariah sudah mulai tampak. Ditunjang dengan berbagai kondisi diluar ekonomi yang mulai membaik.

Laporan Khusus Dream edisi akhir tahun ini merangkum berbagai kejadian penting di seputar ekonomi dan bisnis di sepanjang 2016. Untuk lebih lengkapnya, simak kaleidoskop perkembangan ekonomi syariah Indonesia di tahun 2016 berikut ini:

 

1 dari 5 halaman

Bank Syariah Cetak Sejarah

Bank Syariah Cetak Sejarah © Dream

Tahun 2016 menjadi catatan sejarah bagi industri bank syariah dunia. Impian untuk memacu aset yang telah bertahun-tahun bertahan di angka 5 persen akhirnya pecah. Semua tak lepas dari hijrah Bank Pembangunan Daerah (BPD) Aceh menjadi bank umum syariah. Semua terjadi pada 19 September 2016. BPD Aceh resmi berganti jubah dan mendeklarasikan diri sebagai Bank Aceh Syariah.

“ Bank Aceh sudah dikonversi secara total menjadi Bank Aceh Syariah,” kata Deputi Komisioner Pengawas Perbankan I Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mulya E. Siregar, di Jakarta, Selasa 27 September 2016.

Bukan hanya berganti jubah. Konversi Bank Aceh menjadi tonggak bersejarah. Bank beraset Rp20 triliun membuat aset perbankan syariah melonjak menjadi Rp305,5 triliun. Kenaikan aset ini membuat pangsa pasar bank syariah menembus angka 5 persen dan kini bertengger di angka 5,13 persen.

“ Sejalan dengan perkembangan tersebut, terjadi kenaikan aset perbankan syariah sebesar 18,49 persen,” kata Ketua Dewan Komisioner OJK, Muliaman D. Hadad, di Jakarta, dikutip dalam keterangan tertulisnya, Senin 10 Oktober 2016.

Dengan hadirnya Bank Aceh Syariah, bank umum syariah (BUS) di Indonesia pun bertambah 1. Kini, jumlah BUS sebanyak 13 bank.

“ Alhamdulillah. Kami susah-susah mencapainya, lalu Allah membantu,” kata Ketua Umum Asosiasi Perbankan Syariah Indonesia (ASBISINDO), Agus Sudiarto, Jumat 7 Oktober 2016.

 

2 dari 5 halaman

Kue THR untuk Abdi Negara

Kue THR untuk Abdi Negara © Dream

Tak hanya konversi Bank Aceh menjadi Bank Aceh Syariah, ada pula sejumlah peristiwa penting di sektor ekonomi sepanjang 2016. Tahun 2016 membawa senyum bahagia bagi para abdi negara.

Meski harus menelan kabar pahit tak adanya kenaikan gaji, Pegawai Negeri Sipil untuk pertama kalinya bisa merasakan Tunjangan Hari Raya (THR). Tak cuma PNS, tunjangan yang biasanya dinikmati pegawai swasta ini juga diberikan untuk TNI/Polri.

Adapun besaran gaji ke-14 ini adalah satu kali besar gaji pokok. Angka ini jauh lebih kecil daripada besar gaji ke-13 yang diberikan pemerintah kepada PNS dan TNI/Polri, yaitu gaji pokok ditambah tunjangan jabatan dan tunjangan lain. Gaji tersebut diberikan kepada para abdi negara pada Juli 2016.

“ Waktunya memang diberikan berbeda karena peruntukannya juga berbeda. Kalau gaji ke-13 untuk anak sekolah, sedangkan THR untuk hari raya,” kata Yuddy di Jakarta, pada Juli silam.

 

3 dari 5 halaman

Sri Mulyani `Pulang Kampung`

Sri Mulyani `Pulang Kampung` © Dream

 

Di tahun 2016 juga diwarnai dengan bongkar pasang para pembantu Presiden. Tepat pada Juli 2016, Joko Widodo merombak jajaran kabinetnya. Ini adalah kali kedua presiden mengganti para pembantunya.

Berbagai wajah baru bermunculan. Tapi, ada satu sosok yang membuat heboh dalam reshuffle kali itu. Dialah Sri Mulyani Indrawati. Wanita yang pernah mendapat gelar Wanita Paling Berpengaruh Dunia versi Forbes ini didapuk menjadi Menteri Keuangan. Dia menggantikan Bambang P. S. Brodjonegoro yang digeser menjadi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN).

Sri Mulyani seolah pulang kampung. Selama enam tahun, energinya tercurah membantu Bank Dunia. Dilepas Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Sri Mulyani didapuk menjadi Managing Director World Bank sejak 2010 hingga 2016.

Kembalinya Sri Mulyani mendapatkan respons luar biasa dari berbagai pihak. Pasar dan dunia usaha merespons positif penunjukan Sri Mulyani menjadi menteri keuangan. Bahkan, masuknya Sri Mulyani ke dalam Kabinet Kerja disorot media asing.

Tak hanya itu, Sri Mulyani juga membuat langkah signifikan ketika baru seminggu menjabat, yaitu memangkas APBN. Tidak tanggung-tanggung, anggaran yang dipotong sebesar Rp133 triliun.

 

4 dari 5 halaman

Mengampuni Wajib Pajak

Mengampuni Wajib Pajak © Dream

Membawa pulang rupiah ke Nusantara. Kalimat ini santer terdengar di tahun 2016. Masyarakat disodoran dengan kabar aliran deras uang yang masuk ke tanah air. 

Bukan tanpa penyebab fenomena ini terjadi. Ada dua kata yang begitu sering muncul tahun lalu. Amnesti Pajak atau kerennya disebut Tax Amesty.

Ya, untuk pertama kalinya pemerintah membuat kebijakan amnesti pajak. Gampanya, ini adalah program pengampunan pajak bagi warga Indonesia yang tercatat sebagai wajib pajak. Tak ada lagi harta yang bisa disembunyikan. Semua harus dibuka lebar. Dilaporkan kepada pemerintah. 

Tax amnesty dilakukan dalam tiga tahap yang dimulai pada 1 Juli 2016-30 September 2016. Gempita begitu terasa di awal program bergulir. Satu per satu pengusaha, hartawan sampai orang biasa berduyun-duyun melaporkan hartanya ke aparat pajak.  

Yang paling terlihat adalah deretan antrean orang-orang terkaya Indonesia yang sukarela melaporkan dan membawa pulang hartanya ke Indonesia. 

“ Pesona” tax amnesty dengan keringanan pengenaan denda yang sangat kecil sukses menggaet pengusaha kelas kakap untuk mengikutinya. Sebut saja Tommy Soeharto, Moerdaya Poo, Alim Markus, dan James Riadi.

Program ini semula ditentang dan dipandang sebelah mata oleh berbagai pihak. Pemerintah tidak patah arang. Sosialisasi amnesti pajak malah digalakkan. Bahkan, Presiden sampai turun tangan meminta segenap pihak, termasuk pengusaha untuk mengikuti tax amnesty.

Kerja keras pemerintah ini pun berbuah manis. Akhir periode pertama amnesti pajak, telah terkumpul uang tebusan amnesti pajak sebesar Rp97,2 triliun. Deklarasi harta pun mencapai Rp4.500 triliun dan repatriasi sebesar Rp137 triliun.

 

5 dari 5 halaman

Wajah Baru Rupiah

Wajah Baru Rupiah © Dream

Di penghujung 2016, dunia ekonomi bisnis bisa bersolek menyambut tahun baru. Tepat 19 Desember 2016, Presiden Jokowi resmi merilis 11 desain baru uang rupiah masing-masing 7 uang kertas dan 4 uang logam.

Satu set uang kertas terdiri atas pecahan Rp100 ribu, Rp50 ribu, Rp20 ribu, Rp10 ribu, Rp5 ribu, Rp2 ribu, dan Rp1.000. Sementara 4 uang logam pecahan Rp1.000, Rp500, Rp200, dan Rp100.

Uang rupiah emisi 2016 ini menampilkan 12 gambar pahlawan di gambar utama uang kertas dan uang logam, seperti tokoh proklamator Indonesia, Soekarno dan Moh. Hatta di pecahan Rp100 ribu, Dr. G. S. S. J. Ratulangi di pecahan Rp20 ribu, dan Cut Meutia di pecahan Rp1.000. Ada juga pahlawan nasional Herman Johannes di pecahan uang koin Rp100 dan T. B. Simatupang di pecahan Rp500. Selain gambar pahlawan, ada juga gambar keindahan alam, tari tradisional, dan bunga dari Indonesia.

Sayangnya, peluncuran uang baru ini justru menimbulkan kehebohan. Ada yang menilai uang itu mirip dengan yuan dan ada yang menilai mirip euro. Selain heboh soal kemiripan dengan yuan, masyarakat pun mempermasalahkan pemilihan 12 pahlawan.

Menanggapi kehebohan itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta masyarakat tidak terhasut isu negatif soal rupiah. Selain mengajak masyarakat untuk cinta rupiah, mantan wali kota Solo ini menegaskan bahwa menghina rupiah sama saja dengan menghina Indonesia. (Sah)

(Laporan: Arie Dwi Budiawati)

Beri Komentar