Indeks Syariah Dan IHSG Kompak Melorot Pada Senin 3 Februari 2020. (Foto: Shutterstock)
Dream - Kekhawatiran investor terhadap penyebaran virus corona terus membayangi pelaku pasar modal dunia. Terlebih Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan status darurat internasional.
Sentimen global ini berpacu dengan strategi perusahaan manajemen investasi yang melakukan redemption atas aset dasar reksa dananya menyusul kisruh PT Jiwasraya dan PT Asabri.
Mengawali perdagangan Februari 2020, pasar modal saham Indonesia rontok. Indeks saham syariah di Bursa Efek Indonesia (BEI) juga ikut rontok saat perdagangan ditutup Senin, 3 Februari 2020.
Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) turun 2,081 poin (1,20%) ke level 171,064. ISSI langsung bergerak melemah di zona merah ke level 172,553 saat perdagangan baru dimulai. Hingga akhir perdagangan, ISSI tiarap di teritori negatif dan menyentuh level terendahnya di sesi penutupan.
Koreksi tajam juga terjadi pada dua indeks keping biru syariah. Jakarta Islamic Index (JII) sore ini menutup perdagangan dengan melemah 6,697 poin (1,04%) ke level 636,107.
Indeks JII70 terguling 2,666 poin (1,24%) ke level 211,900.
Hantaman sentimen dari dalam dan luar negeri membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) takk berkutik di awal pekan ini. IHSG ditutup melemah 55,878 poin (0,94%) ke level 5.884,170.
Semua indeks sektoral tumbang. Indeks sektor industri dasar terjungkal 2,03 persen, infrastruktur 1,85 persen, dan industri aneka 1,24 persen.
Saham syariah pencetak top gainer kali ini adalah INTP yang harganya naik Rp400, EPMT Rp300, GHON Rp350, BTPS Rp300, dan TGKA Rp250.
Kecemasan investor membuat mereka untuk melepas sahamnya. Harga saham DSSA melorot Rp2.600, IBST Rp1.300, AALI Rp475, CPIN Rp450, dan FAST Rp180.
Pada 16.26, nilai tukar dolar AS terhadap rupiah menguat 69 poin Rp13.724 per dolar AS.
Dream - Bursa saham Indonesia masih kurang bergairah meski sejumlah indeks acuan di kawasan regional mulai bergerak naik. Rilis data manufaktur China yang sesuai ekspektasi investor membuat beberapa indeks bursa Asia bergerak menguat.
Sayangnya penguatan tersebut tak bsia diikuti oleh Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan tiga indeks acuan saham syariah. IHSG bahkan terlempar dari level psikologis 6000.
Pada penutupan perdagangan Bursa Efek Indonsia (BEI), Jumat, 31 Januari 2020, IHSG rontok sampai 117,548 poin (1,94%) ke level 5.940,048.
Melemahnya IHSG membuat semua indeks acuan bergugurab. Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) menutup perdagangan Januari 2020 dengan melemah 2,886 poin (1,64%) ke level 173,145.
Meski dibuka menguat di level 176,616 saat sesi pra-pembukaan, ISSI langsung terjun ke teritori negatif saat perdagangan baru berjalan 10 menit. Aksi jual investor menghempaskan ISSI ke level terendahnya di 172,686.
Koreksi sangat tajam juga terjadi pada dua indeks keping biru syariah. Jakarta Islamic Index (JII) amblas sampai 15,027 poin (2,28%) ke level 642,804.
Sementara indeks saham syariah paling bungsu, JII70 turun 4,200 poin (1,92%) ke level 214,566.
Minimnya sentimen positif membuat investor ramai-ramai melepas sahamnya, terutama di sektor industri aneka. Indeks sektor industri aneka melorot 3,32 persen, disusul keuangan 2,23 persen dan barang konsumsi 2,10 persen.
Emiten syariah pencetak top gainer kali ini adalah SHID yang harga sahamnya meningkat Rp760, GDYR Rp220, ACES Rp155, NFCX Rp100, dan INDR Rp80.
Sebaliknya, harga saham UNTR terkoreksi Rp775, INTP Rp750, ITMG Rp700, BLTZ Rp630, dan LPPF Rp420.
Pada 16.33, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah. Kurs dolar turun 41 poin (0,30%) ke level Rp13.697 per dolar AS.
Dream - Wabah virus corona masih membayangi pasar modal. Ekonomi China yang kemungkinan melambat akibat wabah virus corona baru itu membuat investor mencemaskan roda perdagangan dan pariwisata dunia yang selama ini dimotori China.
Sentimen koreksi bursa regional turut melemahkan laju bursa saham domestik termasuk tiga indeks saham syariah yang tiaraps sepanjang sesi perdagangan, Selasa, 28 Januari 2020.
Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) menutup perdagangan dengan koreksi 0,522 poin (0,29%) ke level 177,764. ISSI langsung dibuka melemah di level 177,805 saat sesi pra-pembukaan perdagangan dimulai.
Tanpa sekalipun mampu menyentuh teritori hijau, indeks ISSI sempat melorot hingga level terendah di 175,950.
Koreksi juga dialami dua indeks acuan bluechips syariah. Indeks keping biru syariah, Jakarta Islamic Index (JII) terpangkas 2,711 poin (0,41%) ke level 665,724.
Sementara indeks JII70 beringsut 0,661 poin (0,29%) ke level 221,425.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang tak bisa berbuat banyak dengan sentimen jual ini membuatnya melemah 22,024 poin (0,36%) ke level 6.111,184.
Kondisi ini membuat investor menahan diri untuk melantai di bursa hingga muncul kabar baik dari penanganan virus corona. Para penanam modal memlih melepas saham terutama di sektor industri dasar yang najlok sampai 1,69 persen.
Meski dilanda tekanan, investor mencoba menyelamtkan portofolionya dengan mengalihkan aksi beli pada sektor industri aneka yang naik 0,83 persen. Disusul indeks sektor properti 0,82 persen, pertambangan 0,70 persen, perdagangan 0,14 persen, dan pertanian 0,13 persen.
Emiten syariah pencetak top gainer kali ini adalah AALI yang harga sahamnya naik Rp225, INPP Rp170, PDES Rp170, PICO Rp130, dan WIKA Rp115.
Yang menjadi top loser kali ini adalah BRAM yang harga sahamnya terkoreksi Rp1.575, TCID Rp425, GMTD Rp400, BTPS Rp270, dan BTPS Rp270.
Dari pasar keuangan, kurs rupiah pada perdagangan pukul 16.21 WIB mengalami tertekan. Nilai tukar dolar AS terhadap rupiah menguat 34 poin (0,25%) ke level Rp13.649 per dolar AS.
Advertisement
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang