Lebih Kenal ‘Perencanaan Keuangan Syariah’, Uang Jadi Berkah Dunia Akhirat

Reporter : Okti Nur Alifia
Rabu, 20 April 2022 13:16

Ilustrasi Uang (Foto: Unsplash.com/Towfiqu Barbhuiya)

Sebagai muslim kita bisa mengelola keuangan untuk kehidupan dunia yang berkah maupun akhirat, dengan perencanaan keuangan syariah.

Dream - Great Eastern bersama Dream, menggelar diskusi bertajuk ‘It’s Never Too Late for Protection, Let’s Meet Sharia Insurance.’ untuk menyapa Sahabat Dream agar melek tentang pentingnya perencanaan keuangan syariah.

Dewi Ratna seorang Financial Planner dan Founder Insyirah Finance, menjelaskan, mengetahui perencanaan keuangan syariah, bukan hanya berguna di dunia saja tetapi juga kehidupan selanjutnya yakni akhirat, karena uang juga bisa digunakan sebagai ibadah.

“ Kalau ngomongin financial planning, sebenarnya adalah upaya kita mengelola uang untuk mencapai suatu tujuan dana keuangan,” kata Dewi.

Seorang muslim bisa belajar keuangan dari mana saja, termasuk kisah kehidupan Nabi Yusuf yang bisa menjadi inspirasi. Dewi mengungkap, di masa Nabi Yusuf terjadi musim paceklik selama 7 tahun, di mana tak ada hujan sama sekali dan tak bisa bertani. Dari hal itu kita bisa belajar bagaimana Nabi Yusuf sudah memprediksikan dan mengatasi kondisi paceklik.

Kita pun bisa sedini mungkin mempersiapkan uang untuk masa depan. Berikut ini adalah ulasan, untuk lebih mengenal konsep perencanaan keuangan syariah.

1 dari 5 halaman

Manfaat Perencanaan Keuangan Syariah

Dewi menyoroti bagaimana kondisi pandemi Covid-19 yang membuat banyak orang kesusahan. Ketika mereka terkena virus dan tidak bekerja, penghasilan pun jadi minus.

Dengan tahu perencanaan keuangan syariah, pengeluaran yang bersifat konsumtif pun dapat dikendalikan secara hemat. Dan uang yang kita punya dapat disimpan agar tak habis untuk belanja maupun makan.

Sebab, akan ada masa di mana seseorang tidak lagi produktif, khususnya karena faktor usia. Uang yang disimpan tersebut bisa digunakan saat kita tak lagi produktif. Termasuk hal darurat yang tak bisa diprediksi. Inilah tujuan dari merencanakan keuangan itu sendiri, mempersiapkam dana darurat dan proteksi.

“ Untuk mempersiapkan dana darurat dan proteksi untuk kondisi yang nggak terduga,” kata Dewi.

2 dari 5 halaman

Keberkahan dalam Hidup

Menjadi seorang muslim, semua kehidupan telah diatur sesuai ketentuan agama agar hidup lebih sejahtera dan berkah. Mengelola keuangan bisa dimulai dengan kehidupan sehari-hari.

Dengan perencanaan keuangan syariah, kita bisa mengatur uang yang dikeluarkan sesuai kadar syariah, contohnya hal yang berhubungan dengan halal dan haram. Pengeluaran untuk makan kita bisa memilih mana yang haram dan halal. Begitu pula investasi, dan lainnya.

“ Kita memilih suatu investasi kita pilih halal dan haramnya, ketika makan kita pilih yang halal,” kata Dewi.

3 dari 5 halaman

Keuangan Stabil dan Terjaga

Godaan ketika mempunyai uang memang banyak macamnya, termasuk gaya hidup. Terkadang seseorang tak bisa mengontrol diri dengan mengikuti gaya hidup yang tak sesuai dengan kehidupan sosialnya.

Hal itu bisa menjadi masalah yang tak banyak disadari oleh orang-orang, banyak perencanaan tetapi tak melihat pemasukan.

“ Kondisi keuangan kita stabil, gaya hidupnya sosial. Jadi bukan gaya hidup sungkan tapi gajinya rakyat biasa. Gaya hidup disesuaikan sama kondisi kita,” kata Dewi.

4 dari 5 halaman

Kemandirian Secara Finansial

Mandiri secara finansial harus diupayakan agar kita menjadi manusia yang tidak bergantung dengan orang lain. Semua itu ada jalannya ketika kita mau berusaha dengan perencanaan, seperti asuransi, investasi, persiapan pensiun, atapun penghasilan tambahan.

“ Dalam islam kita wajib menjadi individu-individu yang tidak bergantung sama orang, kita tidak ngemis-ngemis sama orang,” kata Dewi.

Dewi juga mengatakan, ketika seseorang mempunyai hutang, secara financial securiy, agar aman cicilan hutang tidak boleh lebih dari 35% dari penghasilan gaji.

5 dari 5 halaman

Persiapan Kehidupan Selanjutnya

Dengan perencanaan keuangan syariah kita pun mempersiapkan hidup bukan hanya saat ini, tetapi juga untuk akhirat. Uang yang dihasilkan dapat digunakan sebagai ibadah. Contohnya saja haji, zakat, infak, wakaf, dan waris.

Semua ibadah itu bisa disiapkan, berasal dari bagaimana kita mengelola keuangan yang tak hanya berfokus pada dunia.

“ Kita nggak cuma hidup di dunia, tapi akan hidup di akhirat, maka penting kita untuk mengatur akhirat kita yaitu dengan ibadah-ibadah yang hubungannya sama uang,” kata Dewi.