Tak Hanya Di Indonesia, Bisnis Ritel Di Amerika Serikat Juga Suram. (Foto: Business Insider)
Dream – Suramnya industri ritel tak hanya terjadi di Indonesia. Sebagai salah satu penguasa ekonomi dunia, pebisnis ritel di tanah Amerika Serikat pun mengalami krisis yang sama. Pusat perbelanjaan sepi dari pengunjung dan berubah menjadi mal hantu.
Dilansir dari Business Insider, Kamis 2 November 2017, pusat perbelanjaan di Amerika Serikat mulai lesu sejak resesi ekonomi yang mempengaruhi daya beli masyarakat. Resesi tersebut telah mengubah pola belanja masyarakat.
Selain resesi ekonomi, perkembangan teknologi pun turut berpengaruh terhadap bisnis mal.
Deputy Editor Business Insider, Ashley Lutz, mencontohkan e-commerce yang berpengaruh terhadap bisnis ritel, Amazon.
“ Ketika Anda berkunjung ke Amazon, Anda akan melihat banyak ulasan yang diberikan dan itu lebih meyakinkan daripada yang diberikan oleh staf toko,” kata Ashley.
Business Insider menyebutkan e-commerce memang ancaman bagi bisnis ritel meski kontribusinya baru 8 persen dari total belanja ritel. Media ini mencatat bahwa konsumen menginginkan belanja yang murah, tapi barangnya berkualitas dan mereka memilih belanja lewat online.
Inilah yang menyebabkan jumlah pengunjung ke pusat perbelanjaan turun. Angka ini ditunjukkkan dari riset perusahaan riset real estate, Cushman and Wakefield. Riset ini menunjukkan bahwa kunjungan ke Mall anjlok pada periode 2010-2013.
E-commerce ini membuat sejumlah ritel, termasuk department store, seperti Kmart, Sears, dan Macy memilih tutup toko. Selain kehilangan pengunjung, mal juga kehilangan pendapatan dari tenant, terutama penyewa dari department store.
Contoh mal yang tutup adalah Lincoln Mall di Chicago, Amerika Serikat. Pusat perbelanjaan ini berubah menjadi bangunan kosong yang menyeramkan sejak tutup dua tahun yang lalu. Mal ini tutup setelah banyak toko, termasuk Sears, menutup tokonya di pusat perbelanjaan.
Ada juga mal yang kini tinggal menghitung hari sebelum menutup operasional bisnisnya. Regency Square Mall di Richmond, Virginia saat ini memang masih buka. Tapi sudah banyak pemilik gerai mal tersebut yang memilih menutup bisnisnya.

Bagaimana dengan Indonesia?
Advertisement
Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari

Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari

Sensasi Unik Nikmati Rempeyek Yutuk Camilan Khas Pesisir Kebumen-Cilacap

5 Destinasi Wisata di Banda Neira, Kombinasi Sejarah dan Keindahan Alam Memukau

Habib Husein Jafar Bagikan Momen Saat Jenguk Onad di Panti Rehabilitasi


Toyota Rehabilitasi Toilet di Desa Wisata Sasak Ende, Cara Bangunnya Seperti Menyusun Lego

Mahasiswa UNS Korban Bencana Sumatera Bakal Dapat Keringanan UKT

Makin Sat Set! Naik LRT Jakarta Kini Bisa Bayar Pakai QRIS Tap

Akses Ancol Ditutup karena Banjir Rob Masuki Puncak, Warga Jakarta Utara Diminta Waspada

VinFast Beri Apreasiasi 7 Figur Inspiratif Indonesia, Ada Anya Geraldine hingga Giorgio Antonio

Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari

Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari