Melongok Calon Pusat Keuangan Syariah di Tiongkok

China serius menggarap keuangan syariah. Ningxia digadang sebagai pusatnya.

Dream - Tiongkok semakin menunjukan ketertarikannya pada pasar keuagan syariah dunia. Negeri Tirai Bambu ini bahkan telah menyiapkan pusat perbankan syariah.

Dikabarkan pusat perbankan syariah pertama ini akan muncul di kota metropolis sebelah selatan Hong Kong. Targetnya, menjadi pusat syariah di kawasan Asia Timur bersaing dengan Singapura.

Mengutip laman zawya, Rabu, 13 Mei 2015, Tiongkok sebelumnya sukses menerbitkan surat utang (sukuk) perdananya pada September 2014 senilai US$ 1 miliar.

Otoritas Moneter Hong Kong pada April lalu mengumumkan rencana penebitkan sukuk lima tahun bernilai US$ 1 miliar.

Dalam upayanya membangun pasar keuangan Islami di Tiongkok, negara ini telah menunjukan kesiapannya membangun industri yang tak hanya melayani 20 juta penduduk muslimnya.

Tiongkok juga siap membuka setiap transaksi investasi syariah asing khususnya untuk 300 megaproyek yang disiapkan sejak Januari 2015. Proyek ini ditaksir bernilai US$ 1,1 triliun dan akan berjalan satu dekade ke depan.

Diantara kota besar yang ada di Tiongkok, Ningxia menjadi sorotan dunia. Di daerah ini terdapat populasi muslim terbesar dari etnik Hui.

Ningxia dianggap cocok menjadi pusat pengembangan industri syariah baik infrastruktur maupun keuangan Islami. Sebulan yang lalu, delegasi dari Ningxia diketahui bertolak ke Qatar, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab untuk menyari kesempatan kerjasama bisnis.

Lebih jauh, Ningxia secar bertahap akan disiapkan menjadi Pusat Keuangan Islami Ningxia terletak di ibukota Yinchuan. Dalam beberapa tahun, daerah ini diharapkan bisa menjalin kerjasama antara Tiongkok dengan negara Timur Tengah.

Pembukaan bank syariah pertama di Ningxia juga tengah disiapkan dengan melibatkan kolaborasi Bank of Shizuishan dan Bank Muamalat Malaysia.

Berbagai upaya ini diyakini bisa menempatkan Ningxia yang memiliki PDB terkecil ketiga diantara provinsi lain di Tiongkok