Dream - Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2015 yang hanya 4,71 persen dinilai sebagai momentum kebangkitan bagi Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI). Peningkatan kualitas produk dan daya saing industri yang dihasilkan HIPPI mendapat kesempatan sekaligus tantangan berat.
Demikian disampaikan Ketua Bidang Perdagangan Badan Pengurus Pusat HIPPI, Hardini Puspasari dalam keterangan persnya, Selasa, 12 Mei 2015.
Menurut Hardini, kontribusi belanja rumah tangga yang menjadi penyokong utama pertumbuhan tersebut harus disikapi secara bijak oleh semua pihak. Bagi pengusaha pribumi diimbau untuk menyediakan kebutuhan belanja rumah tangga yang berkualitas.
“ Bayangkan saja, dengan jumlah penduduk Indonesia sekitar 250 juta jiwa, berarti HIPPI tidak akan pernah kehilangan pasar. Ini menjadi momentum tepat kebangkitan HIPPI,” ujarnya.
Hardini menuturkan, selama ini anggota HIPPI banyak berharap pada proyek-proyek pemerintah dalam menjalankan usahanya. Padahal fakta membuktikan rencana dan target pemerintah untuk menggenjot belanjanya hingga menjadi penyokong utama pada kuartal I-2015 tak kunjung terealisasi.
Bahkan, data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kontribusi belanja pemerintah sepanjang periode itu hanya mencapai 0,14 persen.
Menurut Hardini para pengusaha lokal bisa membantu ekonomi nasional dengan menyiapkan produk-produk lokal berkelas untuk mendukung proyek pemerintah. Alasannya, pemerintah tengah mempercepat pembangunan proyek infrastruktur di seluruh Indonesia.
“ Misalnya, dengan menyiapkan material lokal untuk mendukung proyek infrastruktur. Seperti semen produk dalam negeri, besi baja nasional, dan komponen lainnya. Intinya, infrastruktur menjadi sektor primadona saat ini di Indonesia,” tegasnya.
Selain itu, lanjut Hardini, data BPS dari sisi produksi juga menunjukan pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal I-2015 diwarnai oleh faktor musiman pada Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan yang tumbuh 14,63 persen.
Artinya, sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan yang banyak digarap oleh anggota HIPPI, berpeluang memasok secara mayoritas kebutuhan-kebutuhan konsumen di dalam negeri.
“ Sehingga ke depan, kita tidak mendengar lagi keluhan bahwa harga beras di dalam negeri melambung karena pasokan kurang. Termasuk juga kebutuhan buah-buahan dan sayur-sayuran untuk dipasok ke hotel-hotel berbintang di seluruh Indonesia. HIPPI akan menjamin pasokan kebutuhan bahan pangan masyarakat dengan harga bersaing,” pungkasnya.
Advertisement
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Menanti Babak Baru Kabinet: Sinyal Menkopolhukam Dirangkap, Akankah Panggung Politik Berubah?
Presiden Prabowo Subianto Reshuffle Kabinet, 5 Menteri Diganti dan Lantik 1 Menteri Baru