Dream - Industri properti menjadi industri yang diisukan melemah dari akhir tahun 2014. Harga properti yang terus melambung tinggi dalam jangka waktu tiga tahun belakangan, tingginya suku bunga KPR dan kondisi makro perekonomian menyebabkan gairah konsumen terhadap industri properti menurun secara perlahan.
Namun, Industri Properti Indonesia di tahun 2016 diprediksikan akan terjadi peningkatan secara perlahan. Kenaikan harga akan tetap dipicu oleh maraknya pembangunan infrastruktur dan transportasi umum yang saat ini hampir berbanding lurus sehingga banyak konsumen akan kembali berinvestasi di sektor properti.
" Hasil survei semester dua menggambarkan adanya perbaikan daya beli dan keinginan memiliki properti dalam satu sampai dua tahun ke depan yang meningkat. Dengan survei yang ada, kita bisa lihat prediksi industri properti di tahun berikutnya” ujar Country General Manager Rumah123.com, Ignatius Untung, dalam keterangan pers, Selasa, 3 November 2015.
Prediksi satu sampai dua tahun mendatang, masyarakat muda antara usia 21-30 tahun akan memiliki keinginan tinggi untuk mendapatkan hunian pribadi. Fakta lain yang menarik adalah masyarakat Indonesia saat ini masih mencari lokasi tempat tinggal yang lebih baik.
Menurut hasil sentimen survei, Tangerang Selatan, Depok dan Bogor adalah beberapa wilayah yang akan di lirik untuk daerah Jabodetabek, namun Jakarta Selatan tetap menjadi idaman utama untuk di wilayah Jakarta.
Selain itu, kota-kota besar seperti Bandung, Yogyakarta, Medan, Palembang menjadi pilihan masyarakat Indonesia dikarenakan dianggap sudah memiliki infrastruktur yang cukup baik.
" Masyarakat Indonesia juga masih menunggu realisasi dari program Satu Juta Rumah oleh pemerintah Jokowi. Terlihat dari hasil survei (72%) Masyarakat Indonesia mengetahui dan mengharapkan kelanjutan dari program pemerintah ini," ungkap Ignatius.
Suku bunga KPR kembali menjadi faktor utama yang dianggap responden dapat mengancam pertumbuhan properti (35%) dan faktor paling berpergaruh bagi konsumen dalam memilih bank penyedia KPR (66%).
" Terungkap juga bahwa 70% dari total responden masih akan mencari pinjaman melalui KPR saat melakukan pembelian properti. Sementara fasilitas cicilan langsung dari developer tidak begitu menarik," ujar Ignatius.
Responden secara umum belum menunjukkan keinginan yang tinggi untuk melakukan pembelian properti di luar negeri, namun hasil sentiment survei semester ini menunjukkan kenaikan ketertarikan yang cukup signifikan (9% ke 32%) total responden yang tertarik membeli properti di luar negeri dengan Singapura, Australia dan Malaysia menjadi 3 negara tujuan utama. (Ism)
Advertisement
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
NCII, Komunitas Warga Nigeria di Indonesia
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Hasil Foto Paspor Shandy Aulia Pakai Makeup Artist Dikritik, Pihak Imigrasi Beri Penjelasan
Zaskia Mecca Kritik Acara Tanya Jawab di Kajian, Seperti Membuka Aib