Ada Insentif Rp5 Triliun, Pemerintah Berharap Penjualan Mobil Listrik Tembus 400 Ribu Unit di 2025

Reporter : Okti Nur Alifia
Kamis, 22 Desember 2022 11:48
Ada Insentif Rp5 Triliun, Pemerintah Berharap Penjualan Mobil Listrik Tembus 400 Ribu Unit di 2025
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan target pembelian mobil listrik pada tahun 2025 mencapai 400.000 unit.

Dream - Pemerintah berencana memberikan insentif untuk pembelian mobil listrik sebesar Rp80 juta dan mobil listrik hybrid Rp40 juta. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto berharap insentif ini bisa mendorong penjualan mobil listrik hingga mencapai 400 ribu unit di tahun 2025 .

" Negara kompetitor kita paling dekat Thailand pun memberikan subsidi yang sama. Kita juga butuh market pengembangan pasar supaya jumlah mobil listrik itu bisa mencapai minimal 20 persen di tahun 2025 atau sejumlah 400.000 unit," ungkap Airlangga di Jakarta, dikutip Kamis, 22 Desember 2022.

Pemberian insentif diberikan pemerintah lantaran harga mobil listrik 30 persen lebih mahal dibandingkan kendaraan konvensional yang masih menggunakan BBM. Namun Airlangga memastikan insentif yang akan diberikan kepada mobil listrik tidak sama dengan subsidi bahan bakar minyak (BBM). 

" Ini bukan subsidi tapi insentif, kita berikan dalam rupiah tertentu," ujarnya. 

Terkait besarannya, Kemenko Perekonomian masih akan berdikusi dengan Menteri Keuangan terkait pembagian nilai insentif yang totalnya mencapai Rp5 triliun.

" Nanti dibagi, motor berapa, mobil berapa, bus kita akan pertimbangkan juga," tambah Airlangga.

1 dari 4 halaman

Menurut Airlangga, insentif terkait mobil listrik sebetulnya dilakukan oleh semua negara. Kader Golkar ini juga menerangkan bahwa kunci energi transisi adalah berasal dari sektor otomotif.

" Karena kuncinya adalah energi transisi dan energi transisi pengguna yang terbesar adalah sektor otomotif dan sektor otomotif ini negara Eropa semuanya memberikan insentif dan insentif itu didesain ada caping price kendaraan," kata Airlangga.

Selain insentif mobil listrik, pemerintah juga berencana memberikan untuk motor listrik baru sekitar Rp8 juta dan untuk motor listrik konversi mencapai Rp5 juta.

 

 

 

2 dari 4 halaman

Pengalaman Berkendara dengan Mobil Listrik Jakarta-Bandung-Jakarta, Tanpa Perlu Charge Ulang

Namun demikian, Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan belum ada keputusan mengenai pemberian insentif atau subsidi kendaraan listrik. Menurutnya, rencana tersebut masih terus dibahas pemerintah.

" Insentif mobil (listrik) belum ada (keputusan). Enggak ada pernyataan itu, belum ada," ungkapnya di Hotel Fairmont, Jakarta, Selasa, 20 Desember 2022.

Sumber: Merdeka.com

3 dari 4 halaman

Soal Subsidi Kendaraan Listrik Rp80 Juta, Menteri Bahlil: Belum Akurat

Dream - Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia, mengatakan, pemerintah saat ini belum menentukan besaran subsidi bagi pembeli kendaraan listrik, baik untuk jenis mobil maupun motor.

" Kita lagi hitung (besaran subsidi untuk pembelian kendaraan listrik)," kata Bahlil di Yogyakarta, Kamis 15 Desember 2022. 

Sebelumnya, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita telah merinci besaran subsidi atau insentif pembelian kendaraan listrik oleh pemerintah ditaksir mencapai Rp80 juta.

Namun menurut Bahlil, hitungan yang disampaikan Agus Gumiwang belum akurat dan belum disahkan oleh pemerintah.

" Tidak ada itu, kok wartawan lebih paham. Informasi itu masih belum akurat. Itu hitung-hitungannya, tapi kan belum pasti. Ya kisarannya mungkin bisa saja, tapi kan belum pasti. Kita lagi (akan) memutuskan," sambung Bahlil.

4 dari 4 halaman

Diketahui hitungan yang dirinci oleh Agus Gumiwang yakni untuk pembelian mobil listrik sebesar Rp80 juta, mobil listrik hybrid akan diberikan insentif Rp40 juta. Sementara untuk motor listrik baru akan diberikan sekitar Rp8 juta dan untuk motor listrik konversi Rp5 juta.

Bahlil membeberkan pemerintah sedang menggodok aturan yang berkaitan dengan insentif pengembangan ekosistem kendaraan listrik, baik itu EV baterai maupun kendaraan listriknya.

" Kalau kita mau investasinya cepat bisa masuk ya paling lambat awal tahun depan harus sudah clear. Sekarang, Ibu Menteri Keuangan sedang menghitung (insentif pengembangan ekosistem kendaraan listrik) secara baik," ungkap Bahlil.

Sumber: Merdeka.com

Beri Komentar