Dream - Inggris akan menggunakan sebagian anggaran bantuan luar negeri untuk membantu memenuhi biaya penampungan pengungsi Suriah.
Hal itu disampaikan Menteri Keuangan Inggris, pekan lalu, dalam upaya mencegah kekhawatiran publik Inggris atas dampak penanganan pengungsi Suriah pada layanan lokal.
Seperti dikutip dari Arabian Business, Kamis, 10 September 2015, Perdana Menteri David Cameron mengatakan Inggris akan menyambut 'ribuan' pengungsi Suriah.
Pernyataan tersebut disampaikan Cameron setelah foto seorang balita Suriah yang tergeletak mati di pantai Turki saat mencoba menyeberang ke Eropa yang membuatnya berada di bawah tekanan untuk melakukan tindakan.
Cameron sebelumnya mengatakan Inggris menolak menampung lebih banyak pengungsi sebagai respon atas melonjaknya jumlah pengungsi yang mencapai Eropa.
Pada hari Minggu lalu, Menteri Keuangan George Osborne mengatakan bahwa Inggris akan menggunakan sebagian anggaran bantuan luar negeri, yang setara dengan 0,7 persen dari produk domestik bruto, untuk membantu pemerintah daerah memenuhi biaya membantu para pengungsi.
" Bantuan asing yang kita miliki ... dapat diberikan untuk membantu para pengungsi ini untuk tahun pertama, dana tersebut bisa membantu dewan lokal dengan hal-hal seperti biaya perumahan," kata Osborne kepada BBC.
Cameron tidak mengatakan berapa banyak pengungsi yang akan ditampung, tetapi seorang juru bicara badan pengungsi PBB mengatakan Inggris akan mengambil 4.000 pengungsi Suriah.
Sejak tahun 2011 saat perang saudara di Suriah mulai berkecamuk, Inggris hanya bersedia menampung 216 pengungsi di bawah skema relokasi yang didukung PBB. Namun sekitar 5.000 warga Suriah lainnya yang telah berhasil mencapai Inggris dengan biaya sendiri telah diberikan suaka.
Ini jauh di bawah angka beberapa negara Uni Eropa lainnya dalam menampung pengungsi Suriah. Jerman bersedia menerima 800.000 pengungsi tahun ini dan Kanselir Angela Merkel mengatakan negaranya dapat mengatasi derasnya arus pengungsi tahun ini tanpa menaikkan pajak.
Sebaliknya, Osborne mengatakan bahwa alih-alih menjadi bagian dari sistem kuota yang diusulkan untuk mengalokasikan pengungsi di antara negara-negara Uni Eropa, Inggris melihat solusi yang paling tepat dengan menghalangi pengungsi untuk menyeberang ke Eropa.
Dia juga mengisyaratkan bahwa Inggris bisa menghabiskan lebih dari US$ 18 miliar anggaran bantuan luar negeri untuk membantu pengungsi di negara tetangga Suriah.
Pemerintah Inggris sepertinya menghindari memicu perdebatan imigrasi menjelang referendum apakah negara itu tetap di Uni Eropa yang dimulai pada akhir 2017.
Banyak pemilih percaya menjadi bagian dari Eropa berarti Inggris tidak memiliki kontrol penuh atas perbatasannya sendiri. Cameron, yang berupaya menegosiasi ulang keanggotaan Inggris, berpendapat Inggris berkepentingan untuk tetap dalam Uni Eropa.
Advertisement
4 Komunitas Animasi di Indonesia, Berkarya Bareng Yuk!
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Konser Sejarah di GBK: Dewa 19 All Stars Satukan Legenda Rock Dunia dalam Panggung Penuh Magis
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5
Desain Samsung Galaxy S26 Bocor, Isu Mirip iPhone 17 Pro Bikin Heboh Pecinta Gadget
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Selamatkan Kucing Uya Kuya Saat Aksi Penjarahan, Sherina Dipanggil Polisi
Rekam Jejak Profesional dan Birokrasi Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Pengganti Sri Mulyani Indrawati