Nestapa Eks Karyawan Microsoft, Tak Kunjung dapat Kerja Meski Sudah Lamar 250 Perusahaan

Dream - Raksasa teknologi Microsoft pada Maret 2023 telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada 10.000 karyawannya. Salah satu pegawai yang terimbas adalah Nicholas Knowlton.
Namun sayangnya, hingga kini Nicholas belum kunjung mendapatkan pekerjaan baru setelah melamar di 250 perusahaan.
Dalam unggahan yang dibagikan di LinkedIn, Nicholas bercerita bahwa dia telah bekerja di perusahaan milik Bill Gates itu selama satu tahun delapan bulan sebagai Cloud Solution Engineer.
"Saya telah melakukan perjalanan selama dua bulan terakhir, memberikan segalanya untuk mendapatkan pekerjaan baru," kata Nicholas, dikutip dari The Economic Times, Jumat 9 Juni 2023.
Nicholas telah mengirimkan lamarannya ke lebih dari 250 perusahaan, adapula 57 panggilan telepon dari dari perekrut, hingga tiga babak final proses rekrutmen. Malangnya tak satupun yang menerimanya sebagai karyawan baru.
"Berikut adalah beberapa angka yang mencerminkan upaya saya:250+ Aplikasi, 57 Panggilan Perekrut, 15 Wawancara Manajer Perekrutan, 3 Babak Final, 0 TAWARKAN," ungkapnya.
Nicholas Knowlton sebelumnya bekerja di Raytheon Technologies dan Ciena Telecommunications. Sulitnya mendapatkan pekerjaan, membuatnya seperti sedang bermain roller coaster. Sebab banyaknya wawancara yang dia lakukan, namun berakhir dengan perusahaan-perusahaan yang memilih kandidat lain untuk maju.
"Ini adalah perjalanan roller coaster, dengan banyak wawancara berakhir dengan mereka memutuskan untuk memilih kandidat lain untuk maju,” katanya.
Namun Nicholas tak putus asa, lewat unggahan itu, dia memberitahukan kepada orang-orang untuk memberikan informasi kepadanya seputar lowongan kerja yang sesuai dengan keahliannya. Diketahui, pria ini memegang gelar Associate di Komputer dan Sistem Informasi dari Universitas George Mason.
"Saya akan berterima kasih atas petunjuk atau rujukan apa pun. Saya sedang mencari peluang untuk melatih keterampilan wawancara saya, terutama dalam pertanyaan yang berfokus pada perilaku dan produk. Jika Anda memiliki ketersediaan untuk melakukan wawancara tiruan, bantuan Anda akan sangat berharga," ujarnya.
Nicholas menambahkan pesan bahwa siapapun dapat menghubunginya untuk mengenal latar belakang dan pengalamannya. Bahkan jika perusahaan itu tidak membuka lowongan, dia tertarik untuk berjejaring dan membangun hubungan profesional.
Fakta Viral Lulusan UI Kalah Saing dengan STM Saat Lamar Kerja di PT PAL, Ternyata Ini Penyebabnya
Dream - Media sosial Twitter dihebohkan dengan curhatan warganet yang mengaku lulusan Universitas Indonesia (UI) kalah bersaing dengan lulusan STM saat melamar kerja di PT PAL Indonesia (Persero).
Cuitan ini menjadi perbincangan publik saat diunggah kembali oleh Pengamat Penerbangan Gerry Soejatman di akun @GerryS.
Dalam tangkapan layar yang diunggah Gerry, pelamar ini mengaku lulusan UI teknik mesin tahun 2022. Dia bersama teman-temannya tersingkirkan oleh seorang bapak yang sudah berumur 30 tahun.
“Benar-benar stress dan nggak bisa diterima akal sih, ceritanya saya melamar kerja di PT PAL, saya lulusan UI teknik mesin 2022. Saya beserta teman-teman ada 15 orang tapi dikalahin bapak-bapak umur 30an,” tulis pelamar tersebut yang tidak disebutkan identitasnya.
Cerita Lulusan UI Kalah Saing dengan STM
Pelamar lulusan UI ini juga mengungkapkan bahwa bapak tersebut hanya lulusan STM dan memiliki sertifikat Welding serta pernah bekerja di Italia. Namun dia merasa kecewa karena orang itu langsung ditawari nego gaji.
“Bapaknya juga hanya lulusan STM+sertifikat Welding dan pengalaman kerja di Italia Eropa tepatnya Fincantieri katanya. Dan yang bikin nyesek tanpa training dan langsung nego gaji aja,” ujarnya.
Kejadian tersebut menurutnya tidak masuk akal karena lulusan UI bisa kalah saing dengan gelar STM. Dia menanyakan apakah perusahaan sekarang tidak percaya pada sarjana.
“Nggak masuk akal banget lulusan UI kalah sama lulusan STM, walau oke sih bapaknya punya pengalaman di Eropa. Apakah perusahaan sekarang tidak percaya pada sarjana-sarjana di negara sendiri yaa. Ini malah bapak-bapak ijazah cuma STM diterima,” tulisnya.
Gw baca ini mau ketawa takut dosa.
— Gerry Soejatman (@GerryS) May 28, 2023
Ijazah itu penting, tapi pengalaman, pemahaman dan attitude itu JAUH LEBIH PENTING.
Kalau saya butuh engineering design and solutions, tentu saya akan lebih consider si lulusan teknis mesin ini, tapi kalau saya butuh hull welder, shift… pic.twitter.com/KMDQArjCVG
Respons PT PAL Indonesia
Curhatan yang diduga milik alumni UI tersebut pun viral di Twitter. Tak sedikit netizen yang justru mengkritik.
Postingan dari akun Twitter Gerry ini lantas direspons oleh pihak PT PAL Indonesia yang menjelaskan bahwa perseroan tidak hanya mencari kandidat yang bisa satu posisi. Namun memiliki sertifikasi dan jam terbang yang tinggi.
“@GerrySHai Sobat PAL, kebutuhan welder/juru las di PT PAL Indonesia tidak hanya dituntut bisa 1 posisi pengelasan saja. Tapi juga harus memiliki skill dalam berbagai Teknik pengelasan. Seluruh juru las di PAL diharuskan memiliki sertifikasi, keterampilan & jam terbang yang tinggi,” tulis @PTPAL_Indonesia.
Terima kasih @PTPAL_INDONESIA menjelaskan standar dan kebutuhan pengalaman untuk welder. 👍
— Gerry Soejatman (@GerryS) May 29, 2023
Welder untuk shipbuilding emang gak main2... Lebih lagi kalau urusan kapal selam. https://t.co/uCdh9S1JML
Alasan Fenomena Perusahaan Lebih Pilih Lulusan STM
Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia DKI Jakarta, Diana Dewi mengungkap alasan di balik fenomena perusahaan lebih memilih lulusan STM ketimbang perguruan tinggi.
Menurutnya, faktor utama adalah nilai gaji yang diberikan kepada lulusan STM jauh lebih kecil dibandingkan perguruan tinggi. Selain itu, lulusan STM mempunyai juga keterampilan yang dibutuhkan oleh dunia kerja.
"Temen-temen SMK sekarang ini, kalau kita bilang dia bisa siap bekerja, tetapi salary-nya enggak terlalu tinggi. Akhirnya mereka dilatih mau, di training di perusahaan-perusahaan," ungkapnya dikutip dari Liputan6.com.
Diana menambahkan, lulusan SMK mau menerima penawaran gaji sesuai UMP yang berlaku. Sebaliknya, alumni perguruan tinggi cenderung lebih memilih pekerjaan dengan nilai gaji yang jauh lebih tinggi dari UMP yang berlaku saat ini.
"Karena kan standar karyawan baru kan UMP, dari situ. Yang perguruan tinggi kadang enggak mau, dia lebih mau masuk untuk pilih-pilih dulu. Kan ini ada pembukaan lowongan kerja bumn, bumd, kementerian, itu lari ke sana semua," jelasnya.
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

WordPad Tamat! Microsoft Hapus dari Windows usai 28 Tahun Eksis
WordPad tidak lagi diperbarui dan akan dihapus pada rilis Windows mendatang.
Baca Selengkapnya

Dulu Pelayan KFC, Kini Jadi Pemain Liga Inggris Seharga Rp498 Miliar
Cita-cita menjadi pesepakbola profesional dulu sempat diremehkan oleh teman-temannya.
Baca Selengkapnya

Jadwal Operasional MRT Selama Perhelatan KTT ASEAN
Ini jadwal terbaru MRT selama KTT ASEAN berlangsung.
Baca Selengkapnya

Kumpulan Doa Menabung Agar Berkah dan Anjuran Hidup Sederhana sesuai Sunnah
Bacalah doa menabung dalam Islam agar yang yang disimpan dalam tabungan menjadi berkah.
Baca Selengkapnya

Pemilik Ayuterra Resort Bali yang Jadi Lokasi Tewasnya 5 Orang Gegara Lift Putus
Ayuterra Resort kini sedang viral usai 5 karyawannya tewas.
Baca Selengkapnya

Head to Head AHY Vs Cak Imin, Lebih Kaya Siapa?
Cak Imin menggusur AHY sebagai calon kuat cawapres Anies Baswedan.
Baca Selengkapnya

Cerita Wanita Coba Frugal Living Ekstrem Supaya Bisa Beli Rumah, Endingnya Malah Ngenes
Ia mulai tidak menggunakan alat penanak nasi, pergi kemana-mana dengan naik motor, mematikan kulkas, dan lain sebagainya.
Baca Selengkapnya

Kisah Tirto Utomo Bangun Aqua yang Awalnya Cuma Dijual Rp75 Perak/Botol
Aqua menjadi perusahaan AMDK Pertama di Indonesia.
Baca Selengkapnya

Kisah Bos Sepatu yang Awalnya Melapak di Bagasi Mobil, Kini Punya Harta Triliunan
Dia adalah Phil Knight, pendiri sepatu olahraga Nike.
Baca Selengkapnya

Fasilitas Terbaru TMII Usai Direvitalisasi Rp1,7 Triliun
TMII kini hadir dengan wajah baru, usai direvitalisasi sejak Januari 2022.
Baca Selengkapnya

51 Tahun Eksis, Es Krim Terbesar di Indonesia Ini Ternyata Berawal dari Garasi
Sejarah berdirinya es krim Campina ternyata berawal dari garasi.
Baca Selengkapnya

Harta Para Ketum Parpol, Siapa Paling Kaya?
Harta kekayaan para ketua umum partai politik di Indonesia.
Baca Selengkapnya

Punya Sederet Bisnis, Ini 9 Potret Apartemen Mewah Irwan Mussry di Lantai 31
Irwan Mussry memiliki apartemen mewah di lantai 31 yang dilengkapi dengan lift.
Baca Selengkapnya

Keju Termahal di Dunia, Sepotong Dijual Rp499 Juta
Penampakan sepotong keju termahal di dunia. Dijual Rp499 juta.
Baca Selengkapnya

Nyata! Pegawai Terpaksa Kerja Pakai Helm di Ruangan Bobrok Agar Bisa Pulang Hidup-Hidup
Kondisi kantornya sangan memprihatinkan. Besi di atap bisa jatuh sewaktu-waktu.
Baca Selengkapnya

Pembagian Warisan Menurut Hukum Islam, Ikuti Panduannya agar Perselisihan Bisa Dihindari
Pembagian warisan menurut Islam telah mengatur setiap detailnya sehingga semua akan mendapatkan hasil yang adil.
Baca Selengkapnya

Berhasil Membangun Ekonomi Desa di 10 Provinsi, BSI Raih Apresiasi Indonesia Awards 2023
Inisiatif bank syariah terbesar di Tanah Air itu dalam membangun ekonomi desa dijalankan melalui program Desa BSI (Bangun Sejahtera Indonesia).
Baca Selengkapnya

Segini Ambang Batas CO2 Mobil yang Lulus Uji Emisi Sesuai Tahun Produksi, Ayo Cek!
Sanksi tilang emisi berlaku mulai 1 September 2023 dengan besaran Rp250 ribu untuk motor dan Rp500 ribu untuk Mobil.
Baca Selengkapnya