Niat Megabank Syariah Indonesia Sulit Terwujud Tahun Ini

Reporter : Ramdania
Minggu, 28 Juni 2015 08:02
Niat Megabank Syariah Indonesia Sulit Terwujud Tahun Ini
"Nah, Kabinet Pak Jokowi kan Kabinet Kerja, masa harus konsolidasi karena akan mengurangi orang,"

Dream - Direktur Utama PT BRI Syariah, M Hadi Santoso menilai penggabungan bank-bank BUMN Syariah belum bisa dilakukan dalam waktu dekat. Alasannya, butuh modal yang besar guna menjadikan suatu bank BUMN syariah yang kuat.

" Merger bukan tahun ini karena persiapan modal harus kuat. Bukan hanya digabungkan saja, tapi kalau kurang modal juga untuk apa. Konsolidasi ini kan untuk menyerang pasar," ujar Hadi di Jakarta, seperti dikutip Dream, Minggu, 28 Juni 2015.

Untuk itu, lanjut Hadi, dibutuhkan suntikan dana dari pemerintah yang harus disediakan dalam APBN.

" Karena milik pemerintah maka perlu kesiapan modal dari pemerintah. Tapi kalau tahun ini dananya mana? Kalau tahun 2019, mungkin saja," ujarnya.

Meski peluang merger bank syariah pelat merah masih mungkin, Hadi menyebutkan beberapa risiko dari penggabungan bank-bank syariah ini. Salah satunya adanya pengurangan tenaga kerja.

" Nah, Kabinet Pak Jokowi kan Kabinet Kerja, masa harus konsolidasi karena akan mengurangi orang," tegasnya.

Sebelumnya, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bahkan mengaku siap menyuntikan modal Rp 15 triliun untuk membentuk megabank syariah tersebut.

Deputi Kementerian BUMN, Gatot Trihargo kepada seperti dikutip Dream dari laman Bloomberg, Jumat, 19 Juni 2015 mengatakan suntikan modal tersebut akan terealisasi tahun depan.

Sebelumnya, Ketua Otoritas Jasa Keuangan Muliaman Hadad menegaskan pembentukan megabank syariah ini diharapkan terwujud tahun depan.

" Jika terwujud, itu akan memberikan harapan baik bagi perbankan dan keuangan syariah tidak hanya bagi Asia tapi juga global," kata Managing Director Rukun Pte, Raj Mohamad.

Raj menambahan mimpi mewujudkan megabank syariah memang bakal menghadapi banyak tantangan. Pengalaman inilah yang terus dialami banyak negara.

Menurut Trihargo, bank pelat merah diharapkan menyuntikan modal sekitar Rp 5 triliun-10 triliun untuk unit bank syariahnya sebelum merger dijalankan.

Jika terwujud, gabungan dari Bank Syariah Mandiri, BNI Syariah, BRI Syariah, dan BTN Syariah ini akan mengelola aset hingga Rp 70 triliun. Seluruh dana ini rencananya akan digunakan untuk mendanai proyek-proyek infrastruktur. (Ism) 

Beri Komentar
Jangan Lewatkan
More