Nora Kashlan, Wanita Perkasa di Pelabuhan Saudi

Reporter : Sandy Mahaputra
Minggu, 7 Desember 2014 09:02
Nora Kashlan, Wanita Perkasa di Pelabuhan Saudi
"Saya ingin bekerja di tempat yang menantang, di tempat yang berbeda, tempat di mana perempuan Saudi akan menghindarinya,"

Dream - Sudah menjadi pengetahuan umum jika pelabuhan adalah lokasi di mana hanya laki-laki yang bekerja. Terlebih lagi di negara-negara Timur Tengah di mana peran wanita di sektor kerja masih sangat terbatas.

Namun, anggapan itu kini sirna. Adalah Nora Kashlan, seorang perempuan Saudi, bekerja sebagai perencana dan pengontrol perusahaan Gate of the Red Sea di pelabuhan Jeddah yang sibuk.

Saat wisuda, Kashlan, yang memegang gelar BA dalam manajemen dari Universitas King Abdulaziz, memutuskan menjadi pendobrak dan bekerja di profesi di mana dia akan mendapatkan pengalaman yang unik.

" Saya ingin bekerja di tempat yang menantang, di tempat yang berbeda, tempat di mana perempuan Saudi akan menghindarinya," kata Kashlan seperti dikutip dari laman Saudigazette, Sabtu, 6 Desember 2014.

Tekad tersebut sudah sangat bulat. Kashlan mulai mengawali pekerjaan di pelabuhan selama tiga tahun lalu sebagai penginput data. Dalam waktu enam bulan dia dipromosikan dan menjadi perencana dan pengontrol pelabuhan.

" Saya adalah perempuan Saudi pertama yang bekerja di sini dan dalam beberapa bulan saya dipromosikan menjadi perencana dan kontroler pelabuhan. Setelah saya melewati tahap ini, saya dipromosikan untuk memantau dan menata kontainer di departemen logistik," katanya.

Menurut saudara kembar Kashlan, Sarah, keluarga selalu menekankan bahwa pendidikan adalah cara memperbaiki masa depan mereka.

Kashlan selama ini sangat mempercayai kesetaraan gender dan berusaha untuk mengubah persepsi masyarakat terhadap perempuan. Akibatnya, dia menjadi pendamping bagi perempuan lain yang bekerja di pelabuhan. " Mereka sedang dilatih untuk bekerja di pelabuhan menggantikan saya. Saya adalah pelopor dalam hal ini. Ada seorang gadis yang telah mengambil posisi saya," tambahnya.

Terlepas dari optimisme Kashlan, masih banyak orang tidak memahami sifat pekerjaannya Tak jarang banyak orang terkejut ketika melihat Kashlan memakai jaket dan topi pekerja di pelabuhan.

Beberapa pria masih menganggap Kashlan melakukan pekerjaan yang aneh. " Tugasnya aneh karena perempuan umumnya tidak bekerja seperti itu. Ini merupakan sektor yang biasanya diisi dengan laki-laki," kata Ahmad Abdulsalam, seorang karyawan perusahaan swasta.

" Saya pikir bekerja di sini adalah tantangan bagi perempuan. Masyarakat kita melihat enteng perempuan yang mampu bekerja dalam pekerjaan seperti ini. Namun, kami melihat bahwa perempuan ini sangat efisien dalam melakukan pekerjaannya," tambahnya.

Penolakan juga sempat dilontarkan manajemen pelabuhan. Ayman Al-Maliki, direktur perencanaan dan kontroler pelabuhan mengaku awalnya tak setuju dengan ide menempatkan perempuan bekerja di pelabuhan.

“ Namun, melihat keseriusan dan dedikasi mereka terhadap pekerjaan, mengubah pandangan saya. Saya telah menemukan bahwa perempuan tampil lebih baik daripada laki-laki dan memberikan hasil yang lebih baik, " katanya.

Beri Komentar