Dream - Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro memastikan kondisi moneter dan sektor keuangan secara makro saat ini berada pada posisi yang stabil dan terjaga meski nilai tukar rupiah terus melemah
Seperti diketahui, hingga hari ini nilai tukar rupiah hampir mencapai Rp 13.200 per dolar AS. Realisasi ini jauh di atas asumsi dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN-P) sebesar Rp 12.500 per dolar AS.
Bambang menilai pelemahan nilai tukar rupiah dalam beberapa waktu terakhir tersebut tidak membahayakan dari sisi fiskal. Hal ini justru akan menciptakan tambahan surplus pada anggaran, dan tidak membahayakan anggaran secara keseluruhan.
“ Setiap pelemahan sebesar Rp1 dalam nilai tukar, kita justru akan menciptakan tambahan surplus di anggaran, setelah melihat selisih antara tambahan penerimaan dari migas dan pertambangan, royalti dan bagi hasil migas dikurangi dengan tambahan pembayaran bunga utang, selisihnya itu adalah tambahan surplus ke anggaran,” ujar Bambang seperti dikutip dari laman kemenkeu.go.id, Rabu, 11 Maret 2015.
Menurut Bambang, risiko fiskal tahun 2015 yang utama bukan datang dari nilai tukar, tetapi berasal dari target penerimaan berupa pajak. “ Kalau kita membicarakan risiko fiskal tahun 2015, risiko itu lebih kepada target penerimaan, terutama pajak,” tandasnya. (Ism)
Advertisement
Perlindungan Rambut Maksimal yang Ringan dan Praktis Lewat Ellips Hair Serum Ultra Treatment

Temukan Pengalaman Liburan Akhir Tahun yang Hangat di Archipelago Hotels

Kolaborasi Strategis KEC dan Archipelago Hadirkan Perusahaan Manajemen Hotel Baru di Madinah

Komunitas `Hutan Itu Indonesia` Ajak Anak Muda Jatuh Cinta Lagi pada Zamrud Khatulistiwa

Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari
