Dream - Para ibu dan ayah yang memiliki anak baru kini tidak terlalu pusing untuk mencari nama, sebab ada jasa pembuat nama. Profesi ini bahkan bisa mendulang cuan hingga pendapatan mencapai Rp1 miliar per tahun.
Pendapatan Rp1 miliar per tahun diraih oleh Colleen Slagen, salah satu wanita yang memiliki pekerjaan membuat nama.
Setidaknya dia bisa melayani 15 klien setiap bulan dengan tarif masing-masing dibanderol US$350 atau sekitar Rp5,6 juta.
Awalnya wanita berusia 34 tahun itu selalu terpesona dengan nama-nama bayi tetapi dia tidak menyangka akan memiliki pekerjaan penuh waktu di bidang itu. Teman-temannya mengungkapkan betapa bermanfaatnya komentar Slagen saat mereka memilih nama untuk anak-anak mereka.
Melansir New York Post, warga Boston ini pertama kali mengiklankan jasanya dengan perusahaannya, Naming Bebe, di grup Facebook lokal. Ia mulai mengunggah video TikTok tentang pekerjaannya pada tahun 2023.
Slagen mengatakan dia menemukan begitu banyak minat sehingga dia berhenti dari pekerjaannya sebagai praktisi perawat dan mulai membantu orang tua memilih nama bayi secara penuh waktu.
Meksipun pekerjaannya terdengar mudah, namun ini bisa menjadi tantangan. Nama-nama yang dibuat biasanya harus sesuai dengan kualifikasi yang sangat spesifik.
Beberapa permintaan yang pernah ia terima di masa lalu adalah bahwa nama tersebut hanya digunakan 25 kali pada tahun sebelumnya atau memiliki bunyi tertentu.
Cara kerjanya, dia akan meminta klien memberikan nama yang mereka pertimbangkan, nama apa saja yang tidak boleh disebutkan, dan alasannya, bahkan berapa suku kata yang mereka inginkan untuk nama tersebut.
Slagen sendiri memberikan orang tua sebuah PDF yang biasanya panjangnya sekitar enam halaman.
“Orang-orang sekarang menyadari bahwa nama adalah bentuk ekspresi diri yang kita pilih untuk orang lain,” jelas Slagen.
katanya.
Slagen menyampaikan bahwa selain orang-orang yang lebih mementingkan pemilihan nama yang sempurna, ada dua alasan utama mengapa orang mencari jasanya.
“Banyak pasangan yang datang kepada saya karena mereka tidak bisa sepakat soal nama. Gaya mereka berbeda-beda,” ungkap Slagen.
Atau mereka sudah menyiapkan nama untuk anak kedua atau ketiga, namun mereka kesulitan menemukan nama yang cocok.
Untuk menemukannya, Slagen meneliti forum nama bayi, buku, data Administrasi Jaminan Sosial, dan sumber lain untuk menemukan nama yang sesuai dengan kriteria dan gaya keluarga.
Permintaan lainnya bisa sangat spesifik. Dia diminta memberikan nama dengan bentuk bahasa kiasan tertentu yang dimasukkan ke dalam nama depan dan belakang. Namun itu bukanlah yang tersulit.
“Tugas tersulit yang saya terima adalah ketika orang-orang ingin mengubah nama anak mereka. Itu yang tersulit karena melibatkan banyak emosi,” aku Slagen.