Dream - Untuk membiayai belanja negara pada tahun 2016 mendatang yang dipatok sebesar Rp 2.095, 7 triliun, pemerintah akan menambah utang sebesar Rp 273,2 triliun.
Keputusan berutang ini mengacu pada pendapatan pemerintah tahun depan yang ditargetkan hanya sebesar Rp 1.822,5 triliun. Dalam APBN 2016, pendapatan tahun depan diperoleh dari dalam negeri sebesar Rp 1.820,5 triliun dan penerimaan hibah sebesar Rp 2 triliun.
Meski sudah bernilai ribuan triliun, pemerintah mengaku masih ada kekurangan pemasukan (defisit) sebesar 2,15 persen terhadap PDB atau senilai Rp 273,2 triliun.
Pemerintah sendiri menargetkan utang tersebut diharapkan ditambal dari pembiayaan dari dalam negeri yang dipatok sebesar Rp 272,8 triliun. Sisanya baru dicari dari utang luar negeri yang sebesar Rp 400 miliar.
Berdasarkan APBN 2016, belanja pemerintah diutamakan untuk perbaikan kinerja aparatur pemerintah, melanjutkan program pembangunan infrastrukturm konektivitas, pendidikan, dan lain-lain, serta melanjutkan program kesejahteraan masyarakat miskin melalui bantuan sosial.
Selain itu, penyediaan kebutuhan pokok Perumahan melalui program Sejuta Rumah bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah, dengan dukungan pembangunan rumah, subsidi bunga kredit, dan bantuan uang muka rumah.
Kemudian, program penyelarasan kebijakan Desentralisasi Fiskal dengan mengalihkan alokasi Dana Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan di Kementerian/Lembaga ke DAK, agar pembangunan lebih merata dan lebih cepat, yang juga didukung dengan peningkatan alokasi Dana Desa mencapai 6,5 persen dari dan di luar Transfer ke Daerah, sesuai Road Map Dana Desa tahun 2015-2019.
Advertisement
Lihat Mewahnya 8 Perhiasan Bersejarah Kerajaan Prancis yang Dicuri dari Museum Louvre
Hobi Membaca? Ini 4 Komunitas Literasi yang Bisa Kamu Ikuti
Baru Dirilis ChatGPT Atlas, Browser dengan AI yang `Satset` Banget
Bikin Syok, Makan Bakso Saat Dibelah Ternyata Ada Uang Rp1000
Kemenkeu Siapkan Rp20 Triliun untuk Hapus Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan