Keluarga Miskin Belanja Pakai Voucher Tahun Ini?

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Jumat, 27 Mei 2016 07:17
Keluarga Miskin Belanja Pakai Voucher Tahun Ini?
Tak hanya raskin, mereka juga bisa berbelanja bahan pangan lain.

Dream - Pemerintah akan mengubah skema pemberian beras miskin (Raskin) dengan sistem voucher pangan. Dengan voucher ini, masyarakat miskin tidak hanya bisa membeli Raskin, tapi juga bahan pangan lainnya.

" Inginnya, sih, tahun ini sudah direalisasikan." kata Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial, Raden Harry Hikmat, di kantor Merdeka.com, Rabu 26 Mei 2016.

Harry menjelaskan, skema voucher pangan ini masih dikonsolidasikan di Kementerian Koordinator Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (PMK). Sebab, masih banyak hal yang harus diselesaikan pembahasannya.

" Mulai data penerima. penyediaan pangannya, provider penyedia pangannya, dan vouchernya," kata Harry.

Selain beras, lanjut Harry, masyarakat miskin nantinya juga bisa membeli bahan pangan seperti daging, susu, dan biskuit. Pemerintah sendiri akan menentuan jenis-jenis komoditas yang bisa dibeli dengan voucher ini. 

" Namanya juga pangan. Tapi, (komoditas pangan yang bisa dibeli) belum pasti," kata dia.

Meski bisa bebas berbelanja, voucher pangan ini tidak bisa dibelanjakan di sembarang tempat. Masyarakat miskin bisa membeli pangan di tempat-tempat yang telah ditentukan pemerintah.

" Misalnya, dia dapat voucher pangan dan ada nilai rupiah tertentu di dalamnya. Dia bisa beli pangan di warung, di toko kelontong," kata dia.

Sekadar informasi, pemerintah ingin memberikan gizi yang lebih seimbang bagi masyarakat miskin di Indonesia. Konsep voucher pangan ini akan diberikan dengan nilai tertentu setiap bulannya.

Dilansir dari merdeka.com, Deputi III Kantor Staf Kepresidenan Denni Puspa Purbasari, memastikan akan ada proses registrasi yang layak. Selain itu, diharapkan akan ada banyak pedagang yang berpartisipasi sebagai tempat untuk menukar (redeem) voucher pangan yang dimiliki masyarakat miskin.

" Kami ingin menyeimbangkan gizi warga miskin sehingga tidak hanya mengasup karbohidrat, tetapi juga protein seperti telur," kata Denni di Jakarta, Rabu 18 Mei 2016.

Beri Komentar