Dream - Pemerintah kota Tokyo, Jepang berusaha dengan berbagai cara untuk membuat penduduknya bertambah. Langkah terbaru dilakukan dengan merangsang anak muda Tokyo untuk menikah.
Upaya terbaru itu berupa pembuatan aplikasi pencari jodoh untuk mempromosikan pernikahan dan mengatasi angka kelahiran yang menurun dratis.
Tak tanggung, dana untuk membuat aplikasi ini digelontorkan sebesar US$1,28 juta atau sekitar Rp20 miliar.
Melansir The Asahi Shimbun, pemerintah kota Tokyo telah mengalokasikan dana 200 juta yen di tahun 2023 dan 300 juta yen pada anggaran fiskal 2024 untuk aplikasi kencan serta proyek promosi pernikahan lainnya.
Aplikasi ini nantinya akan dikelola pihak swasta.
Proses pendaftaran aplikasi ini akan dilakukan secara menyeluruh. Selain diminta mengunggah foto identitas, pengguna juga harus memberikan sertifikat pendapatan dan menunjukkan bahwa mereka masih lajang melalui kartu keluarga atau dokumen resmi lainnya.
Pengguna juga akan diminta untuk memasukkan 15 informasi pribadi, termasuk tinggi badan, latar belakang pendidikan, dan pekerjaan.
Seluruh data pribadi tersebut nantinya akan diungkapkan kepada pasangan potensial.
Peminat juga wajib menjalani proses wawancara dengan operator aplikasi saat pendaftaran.
Selain itu, pengguna diminta untuk menandatangani surat pernyataan yang menyatakan bahwa mereka menggunakan aplikasi ini untuk mencari pasangan pernikahan, bukan sekadar mencari hubungan semata.
Para pejabat Tokyo mengatakan bahwa persyaratan tersebut diperlukan untuk mencegah isu kredibilitas yang kemungkinan bisa muncul.
Sebuah survei tahun 2021 oleh Mitsubishi UFJ Research and Consulting Co. menemukan bahwa 60 persen pengguna aplikasi kencan melaporkan adanya penyalahgunaan status pernikahan, profil palsu, dan masalah lain terkait calon pasangan.
Meskipun demikian, aplikasi kencan tetap semakin populer.
Menurut sebuah survei yang dilakukan oleh Meiji Yasuda Life Insurance Co. pada musim gugur lalu, aplikasi kencan dan pertemuan di tempat kerja merupakan cara yang paling umum digunakan oleh para pasangan untuk bertemu.
Aplikasi ini menyumbang 25 persen dari pasangan yang menikah dalam waktu satu tahun.
Status belum menikah di Tokyo untuk orang berusia 50 tahun adalah yang tertinggi di negara Jepang, yaitu 32 persen untuk pria dan 24 persen untuk wanita.
Namun 67,4 persen penduduk Tokyo yang ingin menikah tidak secara aktif mencari pasangan, menurut survei tahun 2021 oleh pemerintah daerah.
Sekitar 90 ribu bayi lahir di Tokyo pada tahun 2022 juga turun 15,2 persen dari satu dekade sebelumnya.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR