Kenaikan Suku Bunga The Fed Mendorong Pelemahan Indeks Syariah.
Dream - Bank Sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve, menaikkan suku bunganya sebesar 25 basis poin. Kenaikan suku bunga The Fed ini membuat indeks syariah berguguran.
Pada papan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis 15 Desember 2016, Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI), melemah 0,603 poin (0,35%) di level 171,933. Indeks saham bluechip syariah, Jakarta Islamic Index (JII), pun turut melemah 3,101 poin (0,44%) di level 694,254.
Perdagangan hari ini diwarnai dengan banyaknya saham syariah yang harganya turun. Ada 108 saham syariah yang anjlok. Kenaikan harga 73 saham syariah belum cukup menopang kinerja perdagangan. Sepanjang hari ini, sebanyak 60,54 miliar lembar saham diperjualbelikan dengan nilai transaksi sebesar Rp4,15 triliun.
Mayoritas emiten sektoral mengalami koreksi indeks. Indeks yang paling besar penurunannya adalah emiten industri dasar yang indeksnya merosot 0,86 persen, disusul infrastruktur 0,47 perse, dan industri aneka 0,31 persen. Hanya ada dua emiten sektoral yang kinerjanya positif, yaitu emiten pertanian yang indeksnya naik 0,82 persen dan konsumer 0,18 persen.
Emiten syariah top gainer adalah UNTR yang harga sahamnya naik tertinggi sebesar Rp225, disusul AALI Rp150, PTBA Rp100, UNVR Rp100, dan WIKA Rp100.
Sebaliknya, emiten syariah top losser adalah INTP yang harga sahamnya turun paling banyak, yaitu Rp450, diikuti oleh SMGR Rp325, ICBP Rp225, SILO Rp150, dan PGAS Rp80.
Sentimen negatif terhadap kenaikan suku bunga The Fed juga berdampak pada nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Kurs rupiah terhadap dolar AS ditutup di level Rp13.349 per dolar AS atau melemah 69 poin (0,52 persen).
Advertisement
Upgrade Gaya Hidup Digitalmu dengan eSIM XL PRIORITAS, Pilihan Premium Masa Kini

Ibadah Lancar, Komunikasi Aman: Tips Itinerary Umroh & Internet Hemat


Bencana di Sumatera Sebabkan Krisis Air Bersih bagi Warga Terdampak

Resmi Diluncurkan, Viva Retinol Serum Hadirkan 3x Presisi Perawatan Kulit dalam Setiap Tetes
